Daerah Pupuk Ramah Lingkungan, Solusi Hijau dari Mahasiswa KKN UNISDA untuk Warga Desa...

Pupuk Ramah Lingkungan, Solusi Hijau dari Mahasiswa KKN UNISDA untuk Warga Desa Titik

Pupuk Ramah Lingkungan, Solusi Hijau dari Mahasiswa KKN UNISDA untuk Warga Desa Titik

Kabar1lamongan.com — Suasana Balai Desa Titik tampak lebih semarak dari biasanya. Sekitar 40 warga, yang didominasi oleh petani dan pemuda Karang Taruna, berkumpul mengikuti pelatihan bertajuk “Solusi Pupuk Ramah Lingkungan untuk Tanaman Subur”. Kegiatan ini digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Darul ‘Ulum (UNISDA) Lamongan sebagai bentuk kontribusi nyata bagi masyarakat desa.

Dalam sesi materi, Shihabuddin Achmad, salah satu mahasiswa KKN, menjelaskan pentingnya peralihan dari pupuk kimia ke pupuk organik sebagai upaya menjaga kesuburan tanah tanpa merusak ekosistem. Warga tampak antusias menyimak pemaparan, terlebih saat sesi praktik langsung dimulai.

Advertisement

Dipandu oleh dua mahasiswa lainnya, Syaifudin Rodhi dan Bahrul Ulum, para peserta diajak membuat pupuk organik dari bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Bahan-bahan tersebut antara lain daun kering, daun hijau, pelepah pisang, serta limbah rumah tangga. Proses pembuatannya memanfaatkan cairan bakteri alami untuk mempercepat fermentasi dan meningkatkan kandungan hara tanah.

“Saya baru tahu kalau limbah dapur bisa diolah jadi pupuk. Ini ilmu baru yang sangat berguna bagi kami para petani,” ujar Sumartono salah satu warga desa dengan semangat.

Pupuk Ramah Lingkungan, Solusi Hijau dari Mahasiswa KKN UNISDA untuk Warga Desa Titik. Foto : Kabar1 (31/07/25)

Yang menjadikan pelatihan ini istimewa adalah pendekatannya yang membumi, menggunakan bahan lokal, minim biaya, dan mudah dipraktikkan. Para petani yang sebelumnya bergantung pada pupuk kimia mulai melihat peluang baru untuk bertani secara sehat, hemat, dan berkelanjutan.

Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini juga menghidupkan kembali semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan. Dalam waktu singkat, pelatihan ini membuka cakrawala baru, bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil, dari tangan-tangan warga desa sendiri.

Dan hari itu, di bawah langit Desa Titik, ilmu bertemu tanah. Limbah tak lagi menjadi masalah, melainkan berkah untuk masa depan pertanian yang lebih hijau dan lestari. (**)

Advertisement