Berita Jatim Lia Istifhama Siap Bawa Program Besar “Peran CANTIK Kaum Perempuan, Jembatan Go...

Lia Istifhama Siap Bawa Program Besar “Peran CANTIK Kaum Perempuan, Jembatan Go Internasional”

Lia Istifhama Siap Bawa Program Besar “Peran CANTIK Kaum Perempuan, Jembatan Go Internasional”

Kabar1lamongan.com – Perhitungan kursi senator DPD RI telah rampung dilakukan. Jika dilihat datanya keponakan Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa yaitu Lia Istifhama masuk dalam jajaran yang lolos sebagai senator DPD RI.

Ning Lia begitu ia biasa disapa berhasil meraih 2.739.123 dari dapil Jawa Timur. Ia bahkan masuk di urutan ketiga nasional dalam kategori pendatang baru.

Aktivis cantik itu sukses meraih urutan ketiga setelah petahana, yaitu La Nyalla Mattalitti yang meraih suara 3.132.076 dan Ahmad Nawardi dengan raihan 3.281.105 suara.

Sejauh ini Ning Lia dikenal sebagai sosok humble. Ia pun cukup dekat dengan kawan media. Tak ayal, mengulik profil maupun program kerjanya kelak, bukan hal yang sulit.

Salah satunya ketika ia ditemui setelah menghadiri acara santunan Ramadlan yang rutin diselenggarakan oleh Ketua Umum Muslimat, Khofifah Indar Parawansa.

Secara lugas, ia pun menerangkan program kerja yang optimis bisa ia wujudkan melalui kursi senator.

“Insya Allah program besar atau big agenda saya adalah menggaungkan ‘Peran CANTIK Kaum Perempuan, Jembatan Go Internasional’,” tegas Ning Lia, Senin (18/3/2024).

Secara detail, aktivis cantik asal Wonocolo Surabaya itu pun menjelaskan visi dan misinya selama menjadi senator ke depan.

“Saya punya visi yaitu Cantik dan Go Internasional. Kata Cantik adalah akronim dari kata Cerdas, Inovatif, Kreatif, yang mana kata ini seringkali saya lontarkan di berbagai forum ketika saya menjalankan peran sebagai aktivis perempuan,” kata Ning Lia.

“Saya yakin ini sangat mampu diwujudkan karena perempuan memiliki tanggung jawab tinggi dalam menjalankan sebuah peran atau amanah,” imbuhnya.

Ia pun menjelaskan, perempuan selalu mampu mendedikasikan waktu secara optimal dalam perannya sebagai ibu, istri, dan wanita pekerja yang secara nyata membantu suami dalam mencari rezeki halal.

Dan menariknya, dikatakan Ning Lia, perempuan selalu mampu mengkombinasikan kecerdasan dengan inovasi maupun kreasinya menciptakan keharmonisan rumah tangga di sela kesibukannya di ranah publik.

Bukan hanya menjabarkan visi Cantik nya, Ning Lia juga menjabarkan makna kata go Internasional. Tak disangka, ia justru menyebut nama Khofifah.

“Nah, kalau kata go internasional, saya 1000 persen ini terinspirasi penuh dari sosok bunda Khofifah, ibu kita semua. Beliau melalui amanah sebagai Ketua Umum Muslimat, sangat sukses memperluas jejaring internasional, salah satunya melalui terbentuknya Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) lintas negara,” ujarnya.

Selain itu, Bu Khofifah selama menjadi Gubernur, selalu membuka kran Kerjasama dengan luar negeri terkait pengembangan ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, dan sebagainya.

“Kalau kita bicara penghargaan, bu Khofifah-lah ratu dari semua penghargaan. Dalam arti, kerja keras beliau, memang diakui semua pihak, termasuk internasional. Jadi jika disimpulkan, beliau sudah membuka pintu go internasional untuk kita semua, kita tinggal neruskan. Saya kira ini sangat mungkin, apalagi melalui jembatan senator kelak,” tegasnya.

Ning Lia pun menambahkan, beberapa isu nyata yang akan dibawanya dalam penguatan go internasional. Ia mengaku berharap bisa bersinergi dengan PCI Muslimat lintas negara.

Pihaknya ingin bisa bergerak nyata mempromosikan produk UMKM lokal dari kabupaten kota di Jatim, kemudian secara temporal menjadi volunteer pemberdayaan buruh migran, seperti menjadi tenaga pendidik anak-anak TKW atau TKI.

“Sifatnya temporal namun setidaknya ingin melakukan itu dengan harapan bisa dilanjutkan oleh volunteer lainnya. Karena yang saya ketahui, PCI Muslimat ada yang sudah menjalankan itu,” ujarnya.

Di akhir, Ning Lia yang kini menunggu tanggal pelantikan, menyebut proses politiknya tak lepas dari sosok Khofifah dan ayahandanya, alm KH. Masykur Hasyim.

“Saya bersyukur proses politik tetap mampu saya jalankan dengan segala dinamika dan ikhtiar yang tidak mudah. Dan ini semua tak lepas dari panutan yang memang saya jadikan teladan. Ayah saya yang dulu dikenal sebagai singa podium saat menjadi Komandan Banser, dan bunda Khofifah menjadi cermin bahwa proses memang harus dilalui secara benar,” ujarnya.

“Bahwa dalam kehidupan, kita memang harus menjaga jejaring sosial, dan ini bagian ibadah, yaitu hablum minannas,” katanya.

Ketua DPD Perempuan Tani HKTI Jatim dan sekaligus Sekretaris MUI Jatim tersebut juga menyampaikan pesan tentang peran kaum perempuan.

“Bagi saya, politik bukan sebatas jabatan. Bahkan ini jauh dari kata sebuah kursi empuk, dan saya yakin ini juga bukan kursi panas. Politik bagi saya bagian sebuah proses dan komitmen diri. Bahwa saya seringkali bicara, ayo kaum perempuan, bangun peran. Ayo kaum perempuan, bangun peran tanpa jabatan. Namun kenyataannya, memang harus memiliki sebuah jabatan untuk memperluas peran kemaslahatan,” tegas Ning Lia.

Baginya, positioning atau jabatan di senator, itu tak lain perwujudan komitmen saya untuk tetap egaliter, terbuka dan ingin merangkul semua pihak untuk sama-sama menguatkan.

“Ayo kita bergandengan tangan membuat kebaikan. Kalau udah sama-sama, insya allah yang susah akan jadi mudah, kok.’ Itu berusaha banget saya tekankan dalam diri saya dan siapapun yang mengenal saya,” pungkasnya (**)