Agro Sektor Koperasi Garbes : Manfaat Pupuk Organik Dapat Meningkatkan Produktivitas

Koperasi Garbes : Manfaat Pupuk Organik Dapat Meningkatkan Produktivitas

Kabar1lamongan.com – Pupuk organik merupakan pupuk yang tersusun dari materi-materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Jadi, pupuk organik mengandung banyak bahan organik dibanding kadar haranya.

Pupuk organik bisa dibuat dari berbagai macam jenis bahan, contohnya: sisa tanaman (tongkol jagung, sabut kelapa, dan jerami), serbuk kayu, kotoran hewan, limbah pasar, limbah pabrik, dan pupuk hijau. Karena banyaknya bahan dasar yang bisa digunakan sebagai bahan pembuat pupuk organik, maka kualitas pupuk yang dihasilkan bisa beragam, sesuai dengan kualitas bahan dasar pembuatannya.

Suatu hal pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, tak terkecuali pupuk organik. Kelebihan dari pupuk organik antara lain: ramah lingkungan, penyedia unsur hara makro dan mikro untuk tanaman, berfungsi sebagai pembelah tanah, memperbaiki struktur tanah, memperbaiki ukuran pori-pori tanah yang nantinya membuat daya pegang air dan aerasi tanah lebih baik, serta bisa memenuhi sumber energi dan makanan bagi mikroorganisme tanah. Adapun beberapa kekurangan pupuk organik antara lain: lama proses pembuatannya, bila menggunakan bahan yang sama saat pembuatan pupuk organik maka bisa menimbulkan ketidakseimbangan hara, penggunaan kompos yang belum matang dapat mengganggu pertumbuhan dan produksi tanaman, serta pupuk organik bisa memiliki kandungan logam berat di atas ambang batas.

Advertisement

Melihat manfaat kegunaannya, Koperasi Garbes, Koperasi produksi satu satunya di kabupaten lamongan, berinisiatif membuat pupuk organik secara mandiri baik itu padat atau cair. koperasi garbes juga membuat pelatihan pembuatan pupuk secara cuma-cuma bagi anggotanya yang tergabung di dalamnya, untuk kelompok tani, perikanan dan perkebunan serta perternakan yang ada di kabupaten lamongan khususnya, apalagi kabupaten lamongan adalah lumbung padi kedua di jawa timur.

” Pupuk organik kaya akan beragam manfaat bagi pertanian dan hal itu dibutuhkan oleh petani di saat pupuk langka dan atau harganya menjadi mahal seiring tahun. Apalagi kabupaten lamongan adalah lumbung padi kedua di jawa timur. Koperasi Garbes tergerak untuk itu, apalagi Koperasi garbes adalah koperasi produksi satu satunya di kabupaten lamongan, kami berinisiatif membuat pupuk organik secara mandiri baik itu padat atau cair. koperasi garbes juga membuat pelatihan pembuatan pupuk secara cuma-cuma, gratis bagi anggotanya,” ungkap Ketua Koperasi Garbes Muhammad Ferry F. pada Sabtu, (11/7/2020).

Probiotik Super untuk pertanian dan perkebunan, buatan Koperasi Garbes Lamongan. Foto : Ist. Koperasi Garbes.

Berikut sebagai edukasi, beberapa jenis pupuk organik yang biasa dipakai antara lain:

1. Pupuk Hijau :

Pupuk ini berasal dari proses pelapukan tanaman, biasanya berupa sisa tanaman panen atau tanaman yang memang sengaja ditanam untuk nanti diambil bagian hijaunya. Jenis tanaman yang bisa digunakan untuk membuat pupuk hijau sangat banyak (apa saja), tetapi jenis kacang- kacangan sangat dianjurkan karena memiliki kandungan nitrogen yang cenderung lebih tinggi dibanding jenis tanaman lainnya.

2. Pupuk Kandang :

Pupuk ini sepertinya sudah biasa digunakan banyak petani. Pupuk yang proses pembuatannya sangat sederhana dan biasa digunakan untuk dasar tanaman. Pupuk kandang sangatlah efektif untuk menyuburkan tanah dan tumbuhan. Keunggulan pupuk ini antara lain: memperbaiki struktur fisik tanah, memacu aktivitas biologi tanah, dan membantu perkembangan kehidupan mikroorganisme tanah.

3. Pupuk Kompos :

Pupuk ini biasa digunakan pada budidaya atau perawatan tanaman rumahan. Pupuk yang umumnya terbentuk dari sisa bahan organik seperti tumbuhan, hewan, dan limbah organik lalu secara alami terdekomposisi atau terurai. Pupuk kompos memiliki keunggulan yaitu membuat tanah menjadi gembur serta menguatkan unsur hara pada tanah berpasir.

Mungkin itu saja yang bisa saya bagikan berkaitan dengan pupuk organik. Pupuk organik bisa dikatakan lebih ramah lingkungan dibanding dengan pupuk anorganik karena bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pupuk ini berasal dari bahan organik. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan kita seputar pupuk organik.

4. Humus :

Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus menjadi (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah. Bahan baku untuk humus adalah dari daun ataupun ranting pohon yang berjatuhan, limbah pertanian dan peternakanindustri makanan, agroindustri, kulit kayu, serbuk gergaji (abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, sampah rumah tangga, dan limbah-limbah padat perkotaan. Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman, serta berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah. Senyawa humus juga berperan dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air. Selain itu, humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikkan aerasi tanah, dan menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik. Kandungan utama dari kompos adalah humus.Humus merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan penggunaan kompos.

5. Pupuk Buatan

Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang diproduksi di pabrik dengan menggunakan peralatan yang modern. Beberapa manfaat pupuk organik buatan, yaitu:

  1. Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
  2. Meningkatkan produktivitas tanaman.
  3. Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun.
  4. Menggemburkan dan menyuburkan tanah.

Pada umumnya, pupuk organik buatan digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan kandungan unsur hara secara efektif dan efisien bagi tanaman yang diberi pupuk organik tersebut.

Probiotik Super untuk pertanian dan perkebunan, buatan Koperasi Garbes Lamongan, Khusus Untuk Anggota. Foto : Ist. Koperasi Garbes.

Koperasi Garbes sudah melalukan berbagai uji coba pada lahan milik anggota untuk pertanian organik dan perikanan. dengan menggunakan pupuk padat atau cair, baik itu probiotik, nutrisi, dan mikroba hasilnya sangat memuaskan. unsur hara juga naik atau menjadi subur, tidak rusak. dengan berbagai terapi tanah khusus sebelumnya hal itu menjadi tidak mustahil, dengan penggunaan kadar pupuk organik yang sesuai maka akan diperoleh hasil yang maksimal.

Melihat problematika di lapangan dengan berbagai hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan pertanian intensif menurun produktivitasnya dan telah mengalami degradasi lahan, terutama terkait dengan sangat rendahnya kandungan karbon organik dalam tanah, yaitu 2%. Padahal untuk memperoleh produktivitas optimal dibutuhkan karbon organik sekitar 2,5%. Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi. Selain itu, peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan. Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus. Bahan organik juga berperan sebagai sumber energi dan makanan mikrob tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikrob tersebut dalam penyediaan hara tanaman.

Penambahan bahan organik di samping sebagai sumber hara bagi tanaman, juga sebagai sumber energi dan hara bagi mikrob. Bahan dasar pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman sedikit mengandung bahan berbahaya. Penggunaan pupuk kandang, limbah industri dan limbah kota sebagai bahan dasar kompos berbahaya karena banyak mengandung logam berat dan asam-asam organik yang dapat mencemari lingkungan. Selama proses pengomposan, beberapa bahan berbahaya ini akan terkonsentrasi dalam produk akhir pupuk. Untuk itu diperlukan seleksi bahan dasar kompos yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3).

Senada diungkapkan oleh, M.Yazid Sekertaris Kopeasi Garbes, yang juga adalah ahli pembuat pupuk organik garbes, “Pupuk organik dapat berperan sebagai pengikat butiran primer menjadi butir sekunder tanah dalam pembentukan pupuk. Keadaan ini memengaruhi penyimpanan, penyediaan air, aerasi tanah, dan suhu tanah. Bahan organik dengan karbon dan nitrogen yang banyak, seperti jerami atau sekam lebih besar pengaruhnya pada perbaikan sifat-sifat fisik tanah dibanding dengan bahan organik yang terdekomposisi jadi mungkin seperti produk pabrikkan yang ada dipasaran.” Sabtu, (11/7/2020).

Probiotik Super untuk perikanan, buatan Koperasi Garbes Lamongan. Foto : Ist. Koperasi Garbes.

Lanjutnya, “Pupuk organik memiliki fungsi yang penting seperti penyediaan hara makro yang kaya akan beragam unsur , seperti: nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur dan mikro seperti zink, tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit. Unsur hara makro dan mikro tersebut sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, terutama bagi pencinta tanaman hias. Banyak para pelaku hobi dan pencinta tanaman hias bertanya tentang komposisi kandungan pupuk dan prosentase kandungan nitrogen, fosfor dan kalium yang tepat untuk tanaman yang bibit, remaja, atau dewasa/indukan.”

Berikut fungsi unsur-unsur hara makro:

Nitrogen (N):

  • Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
  • Merupakan bagian dari sel (organ) tanaman itu sendiri
  • Berfungsi untuk sintesis asam amino dan protein dalam tanaman
  • Merangsang pertumbuhan vegetatif (warna hijau daun, panjang daun, lebar daun) dan pertumbuhan vegetatif batang (tinggi dan ukuran batang).
  • Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen gejalanya: pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.
Fosfor (P):

  • Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman
  • Merangsang pembungaan dan pembuahan
  • Merangsang pertumbuhan akar
  • Merangsang pembentukan biji
  • Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel
  • Tanaman yang kekurangan unsur fosfor gejalanya: pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan
Kalium (K):

  • Berfungsi dalam proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim, dan mineral termasuk air.
  • Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit
  • Tanaman yang kekurangan unsur kalium gejalanya: batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.

Ditambahkan oleh yazid lagi, “Pupuk organik juga berfungsi meningkatkan kapasitas tukar kation tanah dan membentuk senyawa kompleks dengan ion logam yang meracuni tanaman seperti aluminium, besi, dan mangan. Penggunaan pupuk organik saja, tidak dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan ketahanan pangan. Oleh karena itu sistem pengelolaan hara terpadu yang memadukan pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik perlu digalakkan,” tutupnya.

Petania dapat memakai sistem pertanian yang disebut sebagai LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture) menggunakan kombinasi pupuk organik dan anorganik yang berlandaskan konsep good agricultural practices perlu dilakukan agar degradasi lahan dapat dikurangi dalam rangka memelihara kelestarian lingkungan. Pemanfaatan pupuk organik dan pupuk anorganik untuk meningkatkan produktivitas lahan dan produksi pertanian perlu dipromosikan dan digalakkan. Program-program pengembangan pertanian yang mengintegrasikan ternak dan tanaman (crop-livestock) serta penggunaan tanaman legum baik berupa tanaman lorong (alley cropping) maupun tanaman penutup tanah (cover crop) sebagai pupuk hijau maupun kompos perlu diintensifkan. (***)

Advertisement