Daerah Sedekah Bumi Desa Badu Turi, Tradisi Syukur Panen dan Peringatan Maulid Nabi

Sedekah Bumi Desa Badu Turi, Tradisi Syukur Panen dan Peringatan Maulid Nabi

Sedekah Bumi Desa Badu Turi, Tradisi Syukur Panen dan Peringatan Maulid Nabi

Kabar1lamongan.com – Tradisi Sedekah Bumi dirayakan dengan meriah dan khidmat di Desa Badu, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Kamis (04/09/2025).

Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat desa dan menjadi simbol rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah, kedamaian, serta kesejahteraan masyarakat.

Advertisement

Kegiatan Sedekah Bumi dihadiri oleh BPD beserta anggota, seluruh perangkat desa, dan masyarakat Desa Badu yang datang dengan antusias serta kompak. Tradisi Sedekah Bumi (Nyadran) Desa Badu diikuti hampir seluruh warga dengan semangat kebersamaan.

Masyarakat membawa berbagai hasil bumi seperti hasil pertanian, buah-buahan, dan makanan tradisional untuk disantap bersama sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mereka berjalan bersama menuju lokasi dengan membawa tampah berisi makanan dan hasil bumi desa.

Acara berlangsung dengan doa bersama yang dipimpin para sesepuh dan tokoh masyarakat. Tahun ini, Sedekah Bumi juga dirangkaikan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1447 Hijriyah atau 5 September 2025.

Kepala Dusun Badu, Aan Hadi Saputro, menyampaikan, “Acara ini rutin tiap tahun dan Alhamdulillah masyarakat Desa Badu yang datang sekitar 400–500 orang. Kebanyakan seperti hari raya, malah lebih banyak pada waktu Sedekah Bumi karena sanak saudara yang dulu pernah tinggal di Badu bisa hadir,” terangnya.

Sedekah Bumi Desa Badu Turi, Tradisi Syukur Panen dan Peringatan Maulid Nabi. Foto : Kabar1 (04/09/25)

Ia menambahkan bahwa tradisi ini sangat penting untuk dilestarikan karena menjadi identitas budaya masyarakat Jawa.

“Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol rasa syukur, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga masyarakat sedesa,” ujarnya.

Tradisi Sedekah Bumi harus terus dijaga dan diwariskan sebagai contoh bagi masyarakat lain dalam melestarikan budaya serta nilai leluhur, seperti kerukunan, gotong royong, rela berkorban, dan saling membantu.

“Sedekah bumi pasti paskah panen. Panen itu tidak menentu berbarengan dengan panen yang lain, otomatis akan pulang untuk sedekah bumi,” tutup Aan Hadi Saputro.

Harapannya, tradisi Sedekah Bumi terus berlangsung meriah di generasi selanjutnya serta menjadi semangat pemersatu bangsa, baik generasi tua, para pemuda, maupun seluruh masyarakat Desa Badu, Turi. (Red/F2)

Advertisement