Internasional International Conference On Strategic And Global Studies 2025

International Conference On Strategic And Global Studies 2025

International Conference On Strategic And Global Studies 2025.

Jepang,Kabar1Lamongan.com – Universitas Indonesia bekerjasama dengan Kyushu International University, Jepang dan berkolaborasi dengan Utrecht University, Belanda dan CIEFD UIN Syarif Hidayatullah melaksanakan kegiatan konferensi internasional di kota Kitakyushu, Jepang. Konferensi Internasional Kajian Stratejik dan Global yang diadakan setiap tahun ini akan berlangsung selama dua hari sampai Minggu (20/07/2025) yang melibatkan lebih dari 100 peserta dari 15 negara berbeda. Konferensi tahun ini mengambil tema besar “Transisi Pembangunan dan Perubahan Sosial di Jepang dan Asia: Membangun keberlanjutan, inovasi, dan kemitraan global untuk masa depan yang sejahtera” guna memberikan kritik awal pada capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Sabtu (19/07/2025)

Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah dalam sambutannya, “Kita harus berpikir melampaui SDGs, apa yang akan datang nanti dan setelahnya. Kecepatan luar biasa pengembangan industri dan kemajuan teknologi telah membentuk ulang lanskap sosial dan ekonomi dunia. Dalam konteks ASEAN, Rencana Strategis diharapkan mampu membimbing anggota untuk mencapai sebuah persatuan inklusif, inovatif, responsif dan blok yang tangguh pada 2045 nanti.”  Beliau, “Saya percaya bahwa kolaborasi berbagai universitas Jepang dengan Universitas Indonesia adalah teladan untuk universitas lain bagaimana kerjasama Utara-Selatan dapat dicapai dalam kondisi relasi akademik yang berkeadilan guna mengarahkan diskursus dinamika global seperti SDGs dengan pendekatan interdisipliner,” Ujarnya.

Advertisement

Prof. Nicholas Kemp, Direktur Kantor Internasional KIU mewakili Presiden KIU dalam sambutannya juga menyampaikan, “Kerjasama ini merupakan bentuk komitmen kedua universitas dan diharapkan akan ada kerjasama lain lintas fakultas yang lebih baik di masa depan.” Kegiatan yang dilaksanakan secara bauran hibrida ini menarik minat banyak mahasiswa dan profesor Jepang untuk turut menghadiri kegiatan. Meski Kitakyushu merupakan kota kecil dibandingkan kota Jepang lain, tetapi potensi turisme-nya cukup tinggi dan konferensi ini membantu meningkatkan perhatian pada aspek wisata dan akademik di kota tersebut, begitu tandasnya.

Hal unik dalam konferensi kali ini adalah dari 7 panel diskursus utama, terdapat 2 panel yang secara eksplisit membahas perihal Halal. Kedua panel ini didukung oleh JSPS Kakenhi yang memberikan pembiayaan untuk berbagai bidang penelitian guna mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan industri. Dalam panel ini memunculkan banyak ahli yang tidak hanya orang Indonesia, tetapi juga Jepang. Salah satu panelis, Prof. Tatsuo Hatta, “Fukuoka memiliki letak strategis karena berada di episentrum pengembangan ekonomi Asia Timur dan dekat dengan Seoul, Busan, Shanghai, Guangzhou, Hong Kong, Taiwan. Namun, dibandingkan kota-kota Asia Timur lain, pengembangan ekonomi ini mengalami hambatan karena belum mampu menjawab kebutuhan wisatawan mancanegara, seperti bandara yang memadai” Katanya.

Terdapat 7 sesi panel dan 10 sesi paralel yang dilakukan selama 2 hari penuh. Ketujuh panel tersebut adalah,

  1. Pathways to 2030: Evaluation and Strategy for SDGs Achievement
  2. Strengthening Urban and Community Resilience to Societal and Ecological Challenges
  3. Halal Standardization and Certification Systems in the Global Era
  4. Halal Industry and New Business in ASEAN and Japan
  5. Industrial Development and Urban Green Futures
  6. Labor, Mobility, and Community Development
  7. Indonesia and Japan Relationship
Keterangan : Konferensi Internasional Kajian Stratejik dan Global di kota Kitakyushu, Jepang. Minggu (20/07/2025). Foto : Kabar1news/Fauzul Adzim.

Dalam keterangannya, Plt. Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Prof. Dr. Drs. Supriatna selaku penyelenggara dari Universitas Indonesia menyampaikan bahwa, “Guna mencapai strategi ketahanan dan upaya kolaboratif adalah esensial agar dapat menavigasi kerumitan dari ekonomi global yang saling terhubung dalam dunia yang secara konstan berubah.” Konferensi ICSGS ke-9 diharapkan mampu mengembangkan diskursus akademik, khususnya evaluasi dan capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) sebelum target waktu berakhir di 2030.

Indonesia dan negara-negara Asia lain harus mampu mencapai target tersebut, dengan melakukan pra-evaluasi sehingga kebijakan strategis dapat diarahkan untuk mencapai 17 tujuan yang diharapkan. Melalui pelantar akademik ini diangankan agar dapat peserta yang hadir baik mahasiswa, peneliti, profesional, pejabat pemerintah, akademisi dan lain-lain dapat berkolaborasi mengembangkan pemikiran melalui diskusi berbasis ilmiah yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah penelitian dan aksi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Pada penutupan di KIU Hall, Plt. Wakil Direktur SKSG Dr. Fuad Ghani menyampaikan, “Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) harus dilanjutkan dalam bentuk berbeda dan kita harus memiliki pemahaman bersama, tidak boleh ada yang tertinggal di belakang dan kita maju bersama. Konferensi ICSGS ke-9 telah sukses dilaksanakan di Kitakyushu dan menunjukkan ikatan yang kuat tidak hanya dua universitas, tetapi juga dua bangsa. Kami bangga telah menjadi pelaksana untuk 100 lebih peserta baik daring dan luring dari 15 negara dan afiliasi yang berbeda. Universitas Indonesia percaya dengan kolaborasi, ketimbang kompetisi. Sebagaimana konferensi ini berakhir, pekerjaan kita tetap berlanjut. Mewakili Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, kami menyampaikan selamat untuk semua dan merayakan kebersamaan ini dengan menikmati keramahtamahan kota Kitakyushu dan Fukuoka,” tutupnya. (Red/Fauzul Adzim)

Advertisement