Ini Dampak Bau Sampah TPA Untuk Kesehatan Tubuh.
Kabar1lamongan.com – Bau sampah di udara dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Kondisi udara yang tidak baik itu juga dapat membuat organ-organ tubuh jadi tidak berfungsi dengan baik. Udara yang buruk dapat mengganggu kinerja organ tubuh seperti paru-paru, jantung, otak, kesehatan mental dan imun.
Untuk diketahui udara bersih mempunyai ciri-ciri seperti tidak berwarna, tidak berbau, dan tak berasa. Selain itu akan terasa segar, karena kandungan oksigen yang cukup untuk kebutuhan tubuh.
Sedangkan udara kotor dapat diindikasikan jika udara tersebut banyak mengandung zat-zat berbahaya yang sering dikenal polusi. Zat-zat berbahaya tersebut seperti karbondioksida (Co²), ozon (O³), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), senyawa organic volatil (VOCs), timbal (Pb). Selain itu juga berasal dari bahan-bahan kimia, mikroorganisme, number udara kotor lain seperti pembakaran, industri, dan sampah.
Sampah rumah tangga tidak dipungkiri menjadi salah satu penyumbang polusi udara. Aroma busuk sampah yang menggunung tinggi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi masalah di masyarakat. Bau busuk tersebut bisa dipastikan dapat mengganggu kenyamanan pernafasan, seperti halnya TPA di wilayah Tambora di Kabupaten Lamongan.
Di kutip dari HALODOC, berikut beberapa bahaya menghirup bau busuk:
1. Iritasi saluran pernapasan: Bau yang menyengat dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
2. Masalah pernapasan: Bau busuk dapat menyebabkan batuk, mengi, dan masalah pernapasan lainnya.
3. Sakit kepala: Mencium bau yang menyengat dalam waktu lama dapat menyebabkan sakit kepala berat.
4. Pusing dan mual: Bau busuk juga dapat memicu pusing dan mual.
5. Masalah psikologis: Bau busuk yang terus-menerus dapat memengaruhi mood, kecemasan, dan stres.
6. Penyakit: Dalam beberapa kasus, menghirup bau busuk dapat menyebabkan penyakit seperti infeksi saluran pernapasan.
Penelitian tentang dampak bau sampah bagi kesehatan memang ada dan dilakukan oleh berbagai institusi. Berikut beberapa temuan penelitian terkait:
– Dampak lingkungan fisik : Penelitian menunjukkan bahwa tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dapat menyebabkan pencemaran udara, seperti bau yang berasal dari TPA dan debu serta asap akibat truk pengangkut sampah.
– Pengaruh sampah terhadap kesehatan : Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, seperti penurunan kualitas udara, yang berdampak pada kesehatan masyarakat.
– Dampak kesehatan masyarakat : Penelitian deskriptif kualitatif menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di TPA dapat berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar, seperti risiko penyakit akibat pencemaran lingkungan.
– Potensi bahaya kesehatan : Penanganan sampah yang tidak baik dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat, seperti potensi timbulnya penyakit akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik.
Beberapa penelitian yang relevan antara lain :
– Analisis dampak limbah/sampah rumah tangga terhadap pencemaran lingkungan hidup : Penelitian ini menunjukkan bahwa sampah rumah tangga dapat mempengaruhi pencemaran lingkungan dan kesehatan masyarakat.
– Evaluasi dampak tempat pembuangan akhir sampah terhadap masyarakat : Penelitian ini menunjukkan bahwa TPA sampah dapat berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar.
Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang tidak baik dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengelolaan sampah yang efektif dan bertanggung jawab.
Bau sampah yang menyengat dapat memiliki beberapa dampak kesehatan, antara lain:
– Gangguan pernapasan : Bau sampah dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, sehingga dapat memicu gejala seperti batuk, bersin, dan sesak napas.
– Iritasi mata dan kulit : Bau sampah dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit, sehingga dapat memicu gejala seperti mata merah, gatal-gatal, dan kulit kemerahan.
– Gangguan kesehatan mental : Bau sampah yang menyengat dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental lainnya.
– Peningkatan risiko penyakit : Bau sampah dapat menarik vektor penyakit seperti lalat dan tikus, sehingga dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit seperti diare, demam berdarah, dan lain-lain.
Untuk mengurangi dampak kesehatan dari bau sampah, perlu dilakukan pengelolaan sampah yang efektif, seperti pengumpulan sampah yang teratur, pengolahan sampah yang tepat, dan penggunaan teknologi pengelolaan sampah yang efektif. (Red)










