Daerah Sampaikan Persoalan Peternak, Pejuang FCR Audiensi dengan Komisi B DPRD Kabupaten Lamongan.

Sampaikan Persoalan Peternak, Pejuang FCR Audiensi dengan Komisi B DPRD Kabupaten Lamongan.

Sampaikan Persoalan Peternak, Pejuang FCR Audiensi dengan Komisi B DPRD Kabupaten Lamongan.

Kabar1lamongan.com – Perkumpulan Peternak Rakyat, Pejuang FCR Lamongan berkirim surat untuk melakukan audiensi bersama komisi B DPRD Kabupaten Lamongan, didasari atas keresahan permasalahan yang ada pada peternak yang berwirausaha di bidang peternakan khususnya pembesaran ayam broiler di Kabupaten Lamongan. Rabu,(8/1/2025)

Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Banggar DPRD Lamongan, audiensi bersama Komisi B DPRD Kabupaten Lamongan, dihadiri juga Dinas peternakan dan Bagian Perekonomian Pemda Lamongan.

Advertisement

Para peternak menyampaikan beberapa persoalan yang dirasakan oleh peternak ayam broiler Kabupaten Lamongan, diketahui sebagai berikut :
1. Hak Penggunaan LPG 3 Kg Bagi Peternak Rakyat.
2 Pendampingan perijinan.
3. Akses Permodalan.
4. Pengelolaan Limbah Peternakan.
5. Hak Penggunaan Solar Bersubsidi.
6. Perijinan Sumber Air Tanah.

Ketua Komisi B DPRD Lamongan, Supono, menegaskan komitmennya untuk mendukung kesejahteraan peternak ayam broiler. “Kami akan berusaha memfasilitasi solusi terkait penggunaan LPG dan solar bersubsidi yang menjadi kendala utama peternak. Komisi B juga akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk mempercepat penyelesaian masalah ini,” ujar Supono dari PDI Perjuangan, Rabu (8/1/2025).

Supono juga mengingatkan dan meminta Disnakeswan Lamongan untuk lebih aktif memberikan pendampingan teknis kepada peternak.

“Kami berharap Dinas peternak kabupaten Lamongan bisa turun ke bawah untuk memberikan bantuan berupa edukasi, sosialisasi dan penyediaan obat-obatan, yang juga dinilai penting untuk menjaga keberlanjutan usaha peternak,” ucapnya.

Sampaikan Persoalan Peternak, Pejuang FCR Audiensi dengan Komisi B DPRD Kabupaten Lamongan. Rabu,(8/1/2025)

 

Sementara itu, Koordinator Pejuang FCR Lamongan, Aminarto, S.T yang juga seorang peternak dari Desa Pangkatrejo, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan juga mengungkapkan bahwa masalah yang dihadapi para peternak di Kabupaten Lamongan ini sebenarnya sudah berlangsung lama dan belum ada solusinya sampai detik ini. Ia juga menambahkan, beberapa peternak kerap menghadapi tekanan dari oknum-oknum tertentu yang mempersoalkan penggunaan LPG bersubsidi oleh peternak ayam broiler.

“Oknum-oknum tersebut bahkan meminta uang damai yang jumlahnya tidak sedikit. Kami berharap Komisi B dan Disnakeswan bisa membantu agar kami bisa bekerja dengan tenang,” katanya.

Disnakeswan dan Komisi B DPRD Lamongan berkomitmen membantu proses perizinan, memberikan solusi terkait pengolahan limbah, dan memfasilitasi akses permodalan. Sementara itu, untuk masalah regulasi LPG dan solar bersubsidi, akan ada tindak lanjut berupa pertemuan lanjutan dengan pihak-pihak terkait.

“Alhamdulillah audensi berjalan lancar kami atas nama peternak rakyat Lamongan mengucapkan banyak terima kasih kepada anggota DPR Lamongan khususnya komisi B, bersama Dinas peternakan dan bagian perekonomian Pemda Lamongan. Dimana permasalahan peternak bisa di perjuangkan solusinya. Ada beberapa poin permasalahan peternak, yang kita sampaikan tadi. Karena kita peternak, banyak yang tidak tahu aturan dari permasalahan itu maka kita minta tolong solusinya kepada wakil rakyat kita yang ada di DPRD Kabupaten Lamongan,” Ungkap Aminarto, Koordinator Pejuang FCR Lamongan.

Aminarto juga mengungkapkan bahwa perlunya andil peran serta dari semua pihak yang lebih masiv dan serius, agar hasil peternakan ayam khususnya di Kabupaten Lamongan biar seperti Kabupaten Blitar.

Tak lupa peternak rakyat ayam broiler, Pejuang FCR Kabupaten Lamongan juga sangat mengapresiasi salah satu hasil positif dari audiensi ini adalah rencana untuk mengadakan kegiatan Kopi Darat (Kopdar) setiap dua bulan sekali dengan Dinas terkait. Pertemuan itu di nilai akan menjadi forum diskusi efektif bagi semua peternak di Kabupaten Lamongan untuk lebih aktif menyampaikan permasalahan mereka yang belum ada solusinya dan dapat mencari pemecahannya bersama kedepannya. (Red)

Advertisement