Perang Botol di Peluncuran dan Sosialisasi Pemilukada Lamongan 2024, Jadi Potret Catatan Buruk Sepanjang Sejarah.
Kabar1lamongan.com – Saling lempar botol di acara Launching serta sosialisasi maskot logo dan Jingle Pilkada Kabupaten Lamongan 2024 di alun-alun kota Lamongan menjadi catatan sejarah buruk Pilkada di Kabupaten Lamongan. Acara peluncuran atau launching maskot logo dan Jingle Pilkada Lamongan serta sosialisasi Pilkada di alun – alun kota Lamongan tersebut dimulai habis ashar, dilanjutkan sampai malam hari itu sempat ricuh, di sinyalir karena penonton yang hadir bukan dari Kabupaten Lamongan saja, namun dari bojonegoro dan Kabupaten tetangga.
Kemegahan acara KPU Kabupaten Lamongan itu tercoreng atas adanya kejadian perang lempar botol tersebut sebelum acara selesai sepenuhnya, dan menjadi viral dan gunjingan masyarakat. Pasalnya, dinilai acara itu terkesan menghamburkan uang rakyat dengan mendatangkan selebritis DJ. Berry feat Jihan Audi, bahkan tak hanya saling melempar botol oleh penonton yang hadir bahkan pagar alun-alun kota juga roboh.
Menanggapi kejadian itu, Amin Santoso Ketua Umum Non Government Organization Jaring Pelaksana Antisipasi Keamanan (NGO JALAK) menanggapi atas acara yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lamongan, pada selasa 11 juni 2024 tersebut jadi salah satu catatan buruk pilkada lamongan 2024.
Menurut dia, dengan mengundang artis untuk acara seperti peluncuran maskot atau logo dan Jingle Pilkada adalah pemborosan uang rakyat. Anggaran yang seharusnya dapat digunakan untuk meningkatkan partisipasi dan pendidikan politik kepada masyarakat justru dialokasikan untuk kegiatan yang lebih bersifat foya foya dan kurang bermanfa’at.
“Seharusnya penyelenggara memberikan ruang dan aksesibilitas yang lebih besar kepada masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan, Bahwa prinsip dasar demokrasi adalah kedaulatan rakyat, ia sebutkan, kedaulatan rakyat berarti penyelenggara negara harus bertanggung jawab kepada rakyat atas setiap kebijakan yang diambil,” kata Amin Santoso akrab disapa Bang Amin ini. Rabu,(12/6/2024).
“Rakyat harus diberikan kesempatan untuk terlibat secara langsung dalam proses demokrasi di Kabupaten Lamongan, bukan hanya menjadi penonton dalam acara yang megah dan mahal itu,” tuturnya.
Langkah KPU Kabupaten Lamongan yang mengundang artis untuk kegiatan acara tersebut, terang dia, dinilai sebagai bentuk atas adanya dugaan penyalahgunaan anggaran dengan menghambur hamburkan tujuan utama demokrasi di Kabupaten Lamongan.
“KPU Kabupaten Lamongan seharusnya fokus pada bagaimana cara meningkatkan kualitas demokrasi, bukan pada bagaimana cara menarik perhatian dengan mengundang selebriti,” terangnya.
Oleh sebab itu, Amin Santoso, mengajak masyarakat untuk lebih kritis terhadap penggunaan uang rakyat oleh pemerintah atau penyelenggara negara.
“Rakyat harus mengawasi dan memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah atau penyelenggaran negara digunakan untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir pihak,” tambahnya.
Lanjutnya, “Saya mewakili suara masyarakat yang meminta transparansi, akuntabilitas dalam penggunaan anggaran negara, terutama dalam konteks kegiatan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah serentak yang merupakan tonggak penting dalam proses demokrasi yang ada di Kabupaten Lamongan,” tutupnya. (Red)










