Ini Tanggapan Disparbud Lamongan Tentang Pemugaran Makam Nyai Adong Sari, Gunung Ratu.
Kabar1lamongan.com – Menanggapi ramainya pemberitaan di media siber terkait keluhan tentang pemugaran yang dianggap mangkrak oleh warga masyarakat, pengunjung atau peziarah Makam Nyai Adong Sari, yang di kenal sebagai Ibunda Patih Gajah Mada, di Gunung Ratu. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melalui sekdis menegaskan bukan tanggung jawab pihaknya. Kamis,(15/06/2023).
Miftach Alamudin saat dikonfirmasi awak media mengatakan, pihak Dinas sudah menyelesaikan 100% yaitu Program Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya, Rehab Makan Nyi Andongsari, Pemugaran situs budaya Cungkup Makam Gunung Ratu di tahun 2022 lalu, untuk masalah yang lainnya atau di sekitar Cungkup Makam, bukan tanggung jawab Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan.
Lebih lanjut Miftah menyampaikan bahwa kegiatan pembangunan cungkup makam sudah selesai 100 % dari target anggaran sebesar Rp.193 Juta di Tahun 2022.
“Perlu kami tanggapi, yang pertama, yang ada di kegiatan kami sudah clear 100% itu pembangunan Cukup makam saja, selebihnya terkait pengembangan atau yang ada di sana bukan dari kami,” kata Miftach Alamudin.
Disinggung soal perobohan atau pembongkaran fasilitas umum seperti Pendopo tempat istirahat dan ponten, Miftach Alamudin menegaskan hal tersebut bukan tanggung jawab Dinas.
“Untuk persoalan di sekitar Cungkup Makam itu bukan tanggung jawab kami, coba di koordinasikan sama yang punya wilayah, Juru Kunci dan Pemdes setempat atau Perhutani, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan hanya penanggung pelaksana kegiatan (PPK) Pemugaran Cungkup Makam aja,” ujar Miftach Alamudin.
Lanjut Miftach Alamudin, untuk di tahun 2023 ini masih ada Program Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya, Rehab Makan Nyi Andongsari senilai Rp 100 juta untuk pembangunan lantai di Cungkup Makam Gunung Ratu.
“Rencana di Triwulan ke 3 ini ada Penunjukan Langsung (PL) kelanjutan Pemugaran situs cagar budaya Cungkup Makam saja di tahun ini,” tegas Miftach Alamudin.
Sementara itu di tempat terpisah Sekjen FKBN Kabupaten Lamongan, Bayu Fazari Mengatakan, Gunung Ratu atau Makam Dewi Andong Sari adalah situs unik berbasis religi dan sejarah tersohor bagi para spiritualis di Nusantara khususnya dan masyarakat di kabupaten Lamongan.
Makam sakral yang terletak di Desa Cancing, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur itu banyak menyimpan potensi besar kata kader Bela Negara itu.
“Gunung Ratu memiliki potensi area wisata yang berbasis religi dan sejarah. Pemugaran makam itu harusnya menjadikan tempat ini lebih bagus dan lebih tertata, fasilitas umum yang dikira belum ada jadi ada, sehingga kedepannya dapat menarik pengunjung lebih banyak dan bisa menjadikan potensial ekonomi wisata, pendapat bagi daerah dan desa, terutama warga sekitar seperti di beberapa tempat di kota lain. Apalagi wisata religi itu tidak pernah sepi oleh pengunjung karena nilai spiritual, nilai adat budaya, nilai kearifan lokal yang harus dipertahankan, jangan sampai luntur dari tempat atau hilang nilai sejarah budaya itu,” ungkapnya.
Gunung ratu semoga tetap menjadi icon wisata religi di wilayah lamongan selatan, apalagi tempat itu sudah banyak digemari masyarakat, dan tak hanya masyarakat setempat saja, bahkan juga masyarakat luar daerah Kabupaten Lamongan juga kerap kali mengunjunginya. (F2/Red)
Baca juga berita ini :
Tangis Gunung Ratu !! Situs Religi dan Sejarah yang Dipugar Tak Kunjung Selesai.










