Kabar1lamongan.com – Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Desa Payaman masa khidmat 2022-2024 resmi dilantik. Kegiatan ini dipusatkan dikantor Pimpinan Ranting Nahdlatul Ulama Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan, Minggu (26/02/2023).
Pelantikan kali ini bersamaan dengan Pelantikan Pimpinan Ranting Nahdlatul Ulama Desa Payaman dan Pimpinan Ranting Fatayat Desa Payaman adapun acara tersebut dihadiri oleh Sekertaris Jenderal PERGUNU Jawa Timur Sebagai Pengisi acara Mauidho Hasanah.
Ketua Tanfidziyah Ranting NU Payaman Moh. Fatih Luthfi, M.Pd menyampaikan, Setelah dilantik kemudian segera melaksanakan Musyawarah Kerja dan melaksanakan Program kerja yang telah direncanakan.
“Karena GP Ansor adalah gambaran masa depan NU, bila dalam tubuh Ansor organisasinya sehat dan berkembang, NU akan mendapatkan suplai Sumber Daya Manusia terbaik untuk membawa NU lebih maju” Ujarnya
Menambahkan, Salah satu Pengurus Ranting Ansor Payaman Biro Kaderisasi Hafid, mengatakan semoga dengan dilantiknya pengurus baru PR GP Ansor Ranting Payaman ini mampu membuat gebrakan dan inovasi baru yang bermanfaat bagi organisasi dan masyarakat luas. Sebab, pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan
“Pihaknya berharap, nantinya Ansor Ranting dapat berkolaborasi dengan unsur pemerintahan Desa. Mengingat, pemuda merupakan pemegang peran penting dalam sebuah perubahan di masyarakat” Katanya
Sementara Ketua PR GP Ansor Ranting Payaman, Zainud Tauhid Ahmad, S,Pd menyampaikan, bahwa Ansor ke depan harus bisa saling melengkapi kekurangan yang ada dan saling mendukung setiap program-program yang akan dilaksanakan.
“Selain itu, Mampu melakukan sinergi dengan berbagai pihak, baik dengan PRNU, banom NU lainnya, atau pun dengan pimpinan yang ada di atas maupun di bawahnya,” ungkapnya.
Ia mengatakan, di organisasi pemuda Ansor bukan hanya kepandaian dan kemampuan yang dibutuhkan, tetapi yang terpenting adalah mau bekerja. Tidak hanya menginginkan jabatan tertentu tetapi enggan untuk bekerja atau berkhidmat di organisasi.
“Bekerja itu hendaknya dengan kesungguhan, keikhlasan, dan ketawadhuan. Tawadhu’ bukan berarti lemah, tegas bukan berarti kasar, dan mengalah bukan berarti kalah,” pungkasnya.










