Kabar1lamogan.com – Desa Banjarejo kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan yang membawahi enam Dusun ini mengalami penurunan pasca panen Padi mencapai 1,5 Ton dan fase gagal panen Kedelai akibat hama tikus serta Faktor Cuaca.
Desa Banjarejo yang membawahi enam Dusun ini Mengalami dampak dari Cuaca, jikalau tidak ekstrem penghasilan petani normal-normal saja.
“Akan tetapi untuk tahun ini tidak ada kemarau Biasanya kalau tanaman padi tidak ada kemarau itu tanaman pertama padi itu nggak bisa normal seperti biasanya maka dari itu, untuk bisa normal kemungkinan harus ada juga pupuk berimbang.” Hal tersebut diungkapkan Kepala Desa Banjarejo Subarno saat dikonfirmasi kabar1Lamongan

Nah untuk petani sekarang kan rata-rata yang diinginkan harus ada TSP minimal tanah satu petak 1.400 meter persegi,
Biasanya pupuk TSP 36 itu harus paling tidak bulan lalu untuk tahun kemarin itu perhektar ada untuk di wilayah banjarejo, untuk tahun ke depan kemungkinan di wilayah khususnya Kecamatan kedungpring atau di desa banjarjo kemungkinan nggak bisa normal karena tidak ada musim kemarau. Papar Subarno.
“apalagi di kecamatan kedungpring dari jumlah wilayah kemungkinan satu persen atau dua persen tanamannya ada yang mati, semestinya tanah itu dirubah pola tanam padi ke polowijo seperti kedelai atau kacang hijau sementara ini sampai seluas ini kosong tidak ada yang menanam.” Terang subarno

Tidak hanya itu, kemarin mencoba ditanami kedelai ternyata tidak berhasil karena rata-rata dihabiskan hama tikus, jadi sekarang gagal panen dan banyak yg tidak menanam apapun biar tidak mengalami kerugian banyak.
Kemudian, Untuk kecamatan kedungpring khususnya di Banjarejo itu jauh wilayah dari Waduk perijetan dan lokasi bandarjo jauh dan selebihnya Pemerintah bisa memperhatikan salauran irigasi, bangunan memang sudah akan tetapi belum semuanya.
Sedangkan Jalan Pertanian untuk pertanian dan untuk akses ke Kecamatan baik warga yang kerja di pabrik kaleng daerah Drajat atau untuk sekolah warga desa banjarjo dan juga kadang-kadang suka laju lewat sini sudah diperbaiki akan tetapi belum maksimal masih butuh pembangunan untuk jalan.

Sementara, wilayah Desa Banjarejo warga dari jumlah 6 Dusun penggarap Sawah itu kurang lebih 150 hektar ,kalau penghasilan petani kelihatannya agak menurun tahun-tahun kemarin karena berdampak dari masalah pupuknya tidak berimbang semestinya petani kan tahunya kalau Phonska ada TSP ada ZA ada organik tapi mulai tahun kemarin kan di wilayah Banjarejo khusus Kecamatan Kedungrejo tidak ada.
“Kami berharap adanya Distribusi Pupuk bisa merata agar petani tidak mengalami kesusahan sedangkan untuk hasil tani pasca panen bisa meningkat lagi. ” Papar subarno.
” Tidak mengurangi rasa hormat pada Pak Bupati dan Pemerintah Daerah sangat berterima kasih dengan adanya bantuan keuangan pemerintahan desa yang sangat-sangat menunjang untuk Dusun terutama desa yang terlalu banyak dusunnya sangat membantu bagi kami,” Pungkasnya.(HM/Red)










