Daerah Kisruh ! kepengurusan Yayasan Jamaah Masjid Da’watul Faalakh Gruduk  Balai Desa

Kisruh ! kepengurusan Yayasan Jamaah Masjid Da’watul Faalakh Gruduk  Balai Desa

Kabar1lamongan.com- Tragedi Unjuk Rasa oleh Warga Dusun Tambakboyo yang menuntut dan menolak Kepengurusan Yayasan Da’watul Faalakh karena dianggap tidak sesuai prosedur dan membawa masa 100 Orang Jamaah serta membawa pamflet atau baleho,yang bertempat di Kantor Balai Desa Tambakrigadung Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan.

Dari hal tersebut, munculah pernyataan sikap lintas jamaah dan remaja masjid Da’watul Falah Dusun Tambakboyo Desa Tambakrigadung Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan dengan permintaan Pembentukan kepengurusan baru yayasan Da’watul Falah tidak sesuai dengan prosedur maka harus dibubarkan.

Bahkan dari Pengurus baru yayasan Da’watul Falah tidak merangkul jamaah tetapi memecah belah jamaah dan  meresahkan masyarakat Dusun Tambakboyo. Selanjutnya

Advertisement

Juga menzalimi Ustadz yang menjadi panutan jamaah serta tidak memperbaiki kegiatan atau kinerja tetapi hanya ingin menguasai dengan menggunakan cara-cara arogansi.

Dalam aksi Demo tersebut menggunakan alat peraga aksi Mobil 1 unit, Megaphone, Famplet yang bertuliskan tuntutan Ganti Pengurus Baru, Pengurus Anyar Jamaah Buyar, Tingkahmu Gae Resah, Ganti Pengurus, Penak Jamanku To, anarkis atau Arogan dan yang lebih unik lagi “Kamu Loh Bisa apa”, kemudian ada juga tulisan dengan makna sindiran Entah apa yang merasukimu dan kata Cukup Cintaku saja yang ribet serta tulisan merasa Benar.

Selaku Koordinator Lapangan (Korlap) aksi demo Febri mengatakan” Bahwa kami yang bertanda tangan dibawah ini lintas jamaah, menolak terhadap pengurusan Masjid/Takmir Masjid Dawa’tul Falaakh Dusun Tambakboyo Desa Tambakrigadung, ” ungkap Febri dengan Lantang. 

Kemudian dilanjutkan dengan aksi atau bentuk protes dan Penyampaian aspirasi dari jamaah meminta pembentukan yayasan tidak sesuai dengan prosedur maka harus dibubarkan. Serta  Pengurus yang baru tidak merangkul jamaah,papar jamaah dengan intonasi tinggi.

Selanjutnya dengan penyampaian Pengurus meresahkan warga masyarakat tambakboyo serta  Mendholimi ustad yang jadi panutan kami dan Pengurus baru yayasan tidak memperbaiki kegiatan hanya ingin menguasai Masjid dan menggunakan cara-cara Arogansi yang pada intinya meminta kepengurusan yang baru agar dibubarkan.

Perdamian

Sementara disesi bersamaan kyai Mansur (Pengurus Yayasan Lama) menuturkan bahwa Mediasi ini untuk menyelesaikan yang terbaik dan Jangan sampai membuat aksi yang arogan, tutur Kyai mansur denga tegas saat dikonfirmasi Kabar1lamongan, Kamis (28/07/22). 

Kemudian kyai Mansur menambahkan Silakan menyampaikan aspirasi secara baik-baik dan Silakan kembali pulang kerumahnya masing-masing percayakan permasalahan ini kepada kami bersama Muspika Tikung dan perangkat Desa.

“Kami terus terang apabila memang saya diajak damai saya siap ini juga untuk kepentingan masyarakat, dan Kami juga sadar bahwa setiap pengurus tidak selamanya menjabat selain itu akan dilaksanakan penggantian bahkan Jamaah saya juga siap diajak Damai.” Terang Kyai mansur. 

Sementara itu, AKP Bambang,MB Kapolsek Tikung menuturkan bahwa apa yang sudah disampaikan oleh Ustad Mansur agar kita laksanakan setelah ini agar kembali kerumahnya masing-masing, masalah ini akan diselesaikan hari ini juga,” Saya minta untuk ketertiban umum jangan sampai jadi sorotan setiap ada permasalahan di selesaikan secara baik-baik dan percayakan permasalahan ini  kepada Muspika Kecamatan Tikung bersama dengan pak Kades,” Terang Bambang. 

Saat Audensi Pendemo dan Muspika Tikung

“Saya minta jangan ada permasalahan lagi dan hari ini  permasalahan ini selesai dalam hal pengurusan agar saling berkoordinasi, mari kita bergandengan tangan selanjutnya saya tidak mau dengar lagi ada permasalahan seperti ini karena keamanan dan ketertiban ini merupakan tanggungjawab Kapolsek beserta Pak Danramil Tikung, “Tegas Kapolsek. 

Tidak hanya itu, Takim Kepala desa Tambakrigadung menambahkan Dalam rangka menganalisa kegiatan sudah saya sampaikan kepada  beberapa pihak, yang Kita inginkan menjadi satu damai sehingga bisa berjamaah dan beribadah di Masjid Dawa’tul Falakh, di dalam pelaksanaan kegiatan beribadah di masjid ini sudah seperti umumnya yaitu diikuti oleh masyarakat.

Kemudian kades Takim berpesan dari pihak Kyai Mansyur hendaknya mari kita dukung perdamaian dalam melaksanakan tugas sehari-hari di Masjid Dawa’tul Falakh.

“Saat ini saya ingin ucapan dari perwakilan kedua belah Kubu yaitu dari Kyai Mansur dan bapak Harto  agar tetap  guyub rukun seperti dulu dan agar kedua kubuh agar islah dan tidak ada yang dikalahkan maupun yang dimenangkan,” pesan Kades Takim. 

Selaku Pengurus Yayasan baru Harto Menjelaskan tentang keberadaan yayasan Dawa’tul Falakh Bahwa yayasan ini sesuai berdasarkan  dengan UUD NO. 16 tahun 2021 diperbaharui UUD tentang Yayasan adapun Pokok permasalahannya adalah” Kami pengurus yayasan sudah sesuai dengan mekanisme yang ada dalam yayasan dan tidak serta merta mengabaikan Pengurus yang lama.”papar Harto.

Lanjut Harto menambahkan “Kami juga  mempunyai rencana yang lebih jauh baik bahkan Posisi jamaah kita ini sudah di Kordinasikan ke jama’ah ke Pondok yang dimana Yayasan kami dasarnya jelas, selain itu menerima penguruskan kami mempersilakan dan tidak pernah melarang, Justru itu masih banyak bukti yang sudah diketahui seketika ada acara tadarus.” Cetus Harto. 

Kyai Mansur

Disesi penghujung acara Drs. H. Syaifuddin Zuhri (Ketua MWC NU Kec. Tikung menuturkan dengan tegas Bahwa mulai sekarang Masjid Dawa’tul Falaakh ini adalah milik  NU. “Saya minta semuanya sadar bahwa Masjid Dawa’tul Falaakh ini akan dikelola oleh NU bahwa sertifikat Masjid Dawa’tul Falaakh atas nama NU Setelah pertemuan ini agar para jamaah kembali rukun, tidak ada yang disalahkan atau yang membenarkan,bahwa Masjid Dawa’tul Falaakh ini akan di kelola oleh NU.

Hal yang senada diungkapkan ketua PC NU Lamongan H. Supandi menambahkan Bahwa Masjid Dawa’tul Falaakh ini bukan miliknya siapa-siapa akan  tetapi miliknya NU, yang punya kewenangan mengatur pengurusan Masjid Dawa’tul Falaakh itu NU, Terkait dengan urusan yayasan Da’watul Falaakh saya tidak punya hak dan biar diurus sendiri oleh  yayasan, Untuk sementara semua kegiatan di Masjid Da’watul Falaakh kami (NU) yang menentukan,Tutup Supandi. (Jarot /HM). 

 

Advertisement