Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, Bhineka Tunggal Ika Jadi Cerminan Visi Kemerdekaan Bangsa.
Kabar1lamongan.com – Indonesia sejak Jaman nenek moyang sudah beranek ragam suku, dengan beragam budaya dan keyakinan. Hal ini harus disadari bahwa manusia sejak lahir sudah keanekaragaman dan bhineka Tunggal Ika merupakan cerminan visi kemerdekaan bangsa. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini, juga dibangun oleh seluruh lapisan masyarakat yang terdiri dari beragam suku, budaya dan keyakinan, dengan adanya keanekaragaman ini justru akan menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa.
Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dengan tema, “Pancasila sebagai Alat Pemersatu Bangsa Menghadapi Radikalisme di Indonesia”, disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi, S.H, M.Hum, Minggu (16/1/2022) di Gedung Budi Luhur Lamongan.
“Kalau kita tidak menyukai atau memusuhi tetangga yang suku, budaya dan keyakinannya berbeda maka ujung-ujungnya berkelahi terus. Nah, ini kan tidak mencerminkan visi dari kemerdekaan 17 Agustus 1945,” ujar Kusnadi.
Diungkapkan Kusnadi, Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jatim sudah melaksanakan langkah-langkah untuk mencegah Anti Bhineka yang terjadi dengan melahirkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Wawasan Kebangsaan. Jadi, menurutnya, sudah menjadi kewajiban dari seluruh teman-teman anggota DPRD Provinsi Jatim untuk mensosialisasikannya.
“Kemudian juga ada program-program lain. Baik itu yang dilakukan oleh pemerintah sendiri melalui Kesbangpol dan yang dilakukan Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB),” katanya.

Namun jika dibandingkan dengan daerah lain, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini mengaku, Anti Kebhinekaan di Jawa Timur jumlahnya terlalu kecil karena cenderung aman.
“Kita harus bangga menjadi rakyat Jatim karena cenderung kondusif, Tidak seperti di daerah-daerah lain. Untuk itu mari kita Jatim jaga secara bersama-sama. Agar Jawa Timur tetap aman dan kondusif,” tegas Kusnadi.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris DPC PDI Perjuangan Reso Supranoto, dirinya mengatakan, ideologi Pancasila sangat penting terus digaungkan untuk masyarakat saat ini. Menurutnya, untuk menghindari masuknya paham radikal yang dianggap dapat melemahkan ideologi Pancasila.

“Masyarakat saat ini sangat rentan terhadap paham-paham radikal. Apalagi di era digital, akses informasi dan berita bohong semakin mudah diperoleh. Untuk itu masyarakat harus bisa memfilternya dengan menggunakan ideologi Pancasila,” ucap reso.
Di tempat yang sama, Bendahara PDI Perjuangan, Fujika Sena Octavia menyampaikan mencintai tanah air adalah sebagai bagian dari iman.
“Saya ingin membangkitkan nasionalisme, khususnya kader PDI Perjuangan di Lamongan harus bisa menjadi garda terdepan untuk menangkal paham radikalime yang dilahirkan dari Anti Kebhinekaan,” tutup Fujika. (*Pkj)
Tonton Juga Youtube Channel Kita :










