Kabar1lamongan.com – Menjadi pemimpin tidaklah mudah, tetapi memerlukan proses yang panjang dan berliku. Sehingga calon pemimpin harus ditempa semenjak dini. Untuk mewujudkannya, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)-Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Pimpinan Komisariat Madrasah Tsanawiyah (Mts) Empat Lima Assa’adah Kandangan dan MTs Al Hikmah Gempolmanis menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan Pelajaran (LDKP). Dilaksanakan di Graha NU Pacet Mojokerto, Senin-Selasa (11-12/01/2022)
“Semenjak dini, pelajar NU ini harus kita tempa agar kelak menjadi pemimpin yang handal,” ujar Kepala Mts Empat Lima Assa’adah Ahmad Nasrulloh, S.Sos.I,.S.Kom disela-sela LDKP, Senin (11/01/2022).

Pemimpin yang karbitan, lanjutnya, akan bersifat dan bersikap tidak pancasilais apalagi agamis. Bahkan cenderung anarkis alias memaksakan diri. “Maka ketika mempraktekannya pun akan timbul bullying (kekerasan di lingkungan sekolah),” kata Nasrullah.
Nasrullah berkeyakinan, lewat LDKP, bisa dijadikan pembekalan dini untuk melangkah menjadi pemimpin masa depan yang agamis dan pancasilais.
“Akan beda, orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu. Dalam memimpinpun ada ilmu, yakni ilmu seni manajemen. Termasuk pelatihan dasar kepemimpinan ini,” ujar Nasrullah.
Ketua PAC IPNU IPPNU Rendi Saputra menjelaskan, LDKP digelar dua hari satu malam. Adapun materi yang disajikan antara lain Aswaja & Ke-NU-An, IPNU-IPPNU, keorganisasian, kepemimpinan dan keindonesiaan. “Narasumber dari Bapak dan Ibu Guru, PAC IPNU-IPPNU, alumni dan para profesional dibidangnya,” ujar Rendi.
LDKP diikuti kurang lebih 90 siswa perwakilan dari kelas 7 dan 8. “Sesuai program sekolah, kegiatan ini akan diagendakan setiap tahun,” tandas Rendi.

Rendi berharap, dengan bekal awal untuk menjadi pelajar yang mampu untuk menjadi pemimpin yang bermartabat sesuai tema kegiatan tersebut yaitu berprilaku hidup berdasarkan nurani yang menjujung tinggi kebenaran keadilan serta melestarikan kebudayaan yang ada.
Salah seorang peserta, Fitran Zaki R mengaku senang mengikuti kegiatan LDKP. Kendati dirasakan capai, penat namun karena terdorong semangat yang tinggi, dia merasakan senang. “Senang, karena mendapatkan ilmu yang di luar pelajaran. Juga ada game-game yang bikin hati gembira,” ungkapnya.










