Pendidikan Pengabdian Masyarakat Kelompok 42 UTM Ajak Siswa Bijak Ber-Sosial Media Sejak Dini

Pengabdian Masyarakat Kelompok 42 UTM Ajak Siswa Bijak Ber-Sosial Media Sejak Dini

Kabar1Lamongan.com – Mahasiswa pengabdian masyarakat kelompok 42 Universitas Trunojoyo Madura mengajak siswa kelas IV – VI untuk bijak dalam bermedia sosial dalam rangka mewujudkan karakter anak bangsa yang baik. Hal ini dilatar belakangi banyaknya penyalahgunaan dalam menggunakan media sosial, seperti penyebaran berita bohong, fitnah, ujaran kebencian, serta unggahan yang kurang pantas untuk diperlihatkan kepada khalayak umum. Kelompok 42 yang dibimbing oleh Dosen Bapak Mahrus Khoirul Umami, P.Hd mengadakan sosialisasi ini di MI DARUL ULUM TURI, tepatnya pada tanggal 28 November 2021 kemarin.

“Dampak dari penyalahgunaan media sosial ini bisa jadi menyebabkan kesalahpahaman dan pertengkaran antar teman” ujar Lina Ainur Rosidah Mahasiswa PBSI yang saat itu sebagai ketua pelaksana sekaligus menjadi pematerinya. Menurut Lina, sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk upaya dalam pencegahan penyalahgunaan penggunaan media sosial. Ia berharap siswa yang ikut dalam sosialisasi ini dapat menjadi penggerak untuk teman yang lainnya dan dapat manjalankan arahan yang disampaikan untuk mensukseskan hal tersebut.

“Tidak ada ruginya kita bijak dalam bermedia sosial, karena kadang isi dari media sosial kita dapat menjadi tolak ukur dan cerminan pribadi diri kita, maka dari itu mari bijak bermedia sosial sejak dini” sambung Lina, ia juga meyakinkan kepada siswa bahwa ketika kita dapat menggunakan media sosial dengan bijak, maka kehidupan akan jadi lebih baik, karena akan berkurangnya konten negatif yang merugikan, jadi tidak ada ruginya untuk kita bijak bermedia sosial.

Advertisement

Ahmad Addin Wirayudha Mahasiswa Teknik Informatika dalam kegiatan tersebut juga turut andil dalam memberikan contoh bagaimana bijak dalam bermedia sosial itu. “Ketika kita ingin post sesuatu di media sosial, bila itu berupa berita maka harus mencari dulu kebenaran berita tersebut, jika ingin post ujaran atau kata-kata kita juga harus memikirkan apakah kalimat tersebut dapat menyakitkan terhadap orang lain ataupun tidak” Ujar mahasiswa yang biasa dipanggil yudha tersebut.

Advertisement