Dari Pelajar IPNU, Mahasiswa, hingga Jurnalis Media Desa Restu Syamsariatulloh Terbitkan Buku Justice Not for Sale
Kabar1lamongan.com – Lamongan,12 November 2025. Perjalanan intelektual dan aktivisme Restu Syamsariatulloh kembali menorehkan capaian baru. Pemuda asal Lamongan yang memulai kiprahnya sebagai pelajar aktif di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ini menerbitkan buku berjudul Justice Not for Sale Keadilan Tidak untuk Dijual, sebuah karya yang merekam kegelisahan moral atas praktik hukum dan politik yang sering dianggap jauh dari nilai keadilan.
Restu yang kini aktif sebagai Ketua PAC IPNU Sekaran, juga mahasiswa fakultas hukum dan ilmu pemerintahan universitas Islam darul ulum Lamongan telah lama dikenal sebagai sosok yang konsisten bergerak di dunia organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan serta menjadi bagian dari kepengurusan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Unisda. Selain itu, ia turut berperan sebagai jurnalis media desa JMDN, menjadikan aktivitas jurnalistik sebagai medium kontrol sosial dan ruang artikulasi kepentingan publik.

Dalam bukunya, Restu menegaskan bahwa Justice Not for Sale lahir dari kegelisahan intelektual dan suara hati melihat fenomena hukum yang sering kali dipandang lebih dekat dengan kepentingan modal dan kekuasaan. Ia menuliskan bahwa keadilan bukan komoditas, bukan ruang tawar-menawar, dan bukan alat dalam transaksi kepentingan elitis. Keadilan, menurutnya, adalah prinsip moral yang semestinya menjadi hak paling dasar bagi setiap warga negara.
Buku tersebut dihimpun dari pengalaman lapangan, analisis hukum, serta refleksi atas realita yang terjadi selama ia terlibat dalam diskursus organisasi dan advokasi publik. Restu menyampaikan bahwa karya ini merupakan bentuk gerakan bersuara melalui tulisan, sebuah langkah kecil namun bermakna untuk mengajak masyarakat lebih peka terhadap problem ketidakadilan.
Penerbitan buku ini menjadi penanda baru kiprah seorang aktivis muda yang terus tumbuh melalui organisasi, akademik, dan dunia jurnalistik. Restu berharap karyanya dapat menjadi pemantik diskusi yang lebih luas mengenai praktik keadilan, etika penegakan hukum, dan keberpihakan kepada rakyat kecil.
Dengan terbitnya Justice Not for Sale, perjalanan panjang seorang pelajar IPNU yang berproses menjadi mahasiswa, aktivis, dan jurnalis desa kini menemukan bentuk kontribusinya dalam ranah literasi dan perjuangan pemikiranDari Pelajar IPNU, Mahasiswa, hingga Jurnalis Media Desa Restu Syamsariatulloh Terbitkan Buku Justice Not for Sale. (Rofiq.red)










