Ketua DPD MATRA Kabupaten Lamongan Hadiri Puncak Peringatan Hari Jadi Kabupaten Bangkalan ke 494.
Kabar1lamongan.com – Puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Bangkalan ke-494, di awali dengan kegiatan ziarah oleh Bupati Bangkalan Lukman Hakim bersama Wakil Bupati Moh Fauzan Ja’far, serta jajaran Forkopimda Bangkalan. Acara ini juga dihadiri oleh berbagai elemen mulai dari perwakilan Kesultanan Nusantara, anggota DPRD, budayawan, Muspika Arosbaya, kepala desa, dan masyarakat sekitar. Suasana berlangsung khidmat dengan pembacaan doa dan tahlil bersama di makam para leluhur Bangkalan, ke Makam Ki Demung Plakaran dan Makam Agung Arosbaya. Kamis (23/10/2025).
Tidak hanya diikuti oleh pejabat daerah, ziarah ini juga dihadiri para ulama, tokoh budaya, dan perwakilan kesultanan. Aroma dupa dan lantunan doa menggema di kompleks Makam Agung Arosbaya. Langkah kaki berpadu dalam satu niat tulus, menapaki jejak sejarah dan mengenang kebesaran para raja pendiri Bangkalan Madura Barat.
Tradisi sakral yang digelar setiap tahun ini menjadi simbol penghormatan terhadap leluhur dan napak tilas kejayaan Kerajaan Madura Barat, cikal bakal lahirnya Bangkalan.
Dalam suasana khidmat, doa bersama dipanjatkan untuk para raja pendiri Bangkalan. Bupati Lukman Hakim menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar ritual, tetapi pengingat sejarah perjuangan dan nilai pengabdian yang diwariskan para leluhur.
“Sebagai generasi penerus, kita wajib meneladani semangat pengabdian para pendahulu. Ziarah ini menjadi refleksi untuk terus memajukan Bangkalan agar semakin sejahtera dan berdaya saing,” ujar Bupati.

Usai ziarah, rombongan melanjutkan perjalanan spiritual ke Pondok Pesantren Hidayatullah Al Muhajirin di Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya. Di tempat penuh khidmat itu, Bupati menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi pondok pesantren dalam membangun karakter dan peradaban masyarakat Bangkalan.
“Pesantren adalah jantung peradaban Madura. Dari pesantren lahir generasi yang tidak hanya religius, tetapi juga cinta tanah air dan peduli pada pembangunan daerah,” tutur Lukman.
Ia menegaskan, nilai-nilai luhur yang diajarkan para kiai seperti gotong royong, kebersamaan, dan keikhlasan, telah menjadi fondasi kuat bagi masyarakat Madura, termasuk Bangkalan.
Momentum hari jadi tersebut, hendaknya menjadi penyatu antara sejarah, budaya, dan spiritualitas Bangkalan. Keberadaan pondok pesantren telah menjadi bagian penting dari akar sejarah dan identitas masyarakat Madura.
Dia menambahkan, dari pesantren lahir generasi-generasi yang tidak hanya religius, dan berakhlak tetapi juga memiliki semangat kebangsaan dan kepedulian terhadap pembangunan daerah.
“Inilah Bangkalan, daerah yang berakar pada sejarah raja-raja, tumbuh dalam pesantren, dan melangkah menuju masa depan yang berdaya saing,” ucapnya dengan penuh harap.

Dalam kesempatan yang sama, Komandan Kodim 0829/Bangkalan, Letkol Inf Nanang Fahrur Rozi, menyampaikan bahwa ziarah ini merupakan bentuk penghormatan dan rasa syukur atas jasa para pendahulu.
Ia menekankan pentingnya generasi muda untuk menjaga nilai-nilai perjuangan dan terus membangun Bangkalan dengan semangat persatuan.
“Momentum ini sekaligus mengenang dan meneladani semangat perjuangan para pendahulu. Kita sebagai generasi penerus harus menjaga warisan nilai luhur tersebut dengan memperkuat persatuan dan bekerja nyata membangun Bangkalan yang lebih maju,” tuturnya.
Selama kegiatan berlangsung, suasana tetap aman, tertib, dan kondusif. Kehadiran berbagai pihak dalam hal ini menunjukkan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap sejarah serta budaya lokal.
Sementara itu, Ketua DPD (Dewan Pengurus Daerah) MATRA Kabupaten Lamongan sekaligus Ketua HKMA Himpunan Kerabat Mangkualaman), KRT (Kanjeng Raden Tumenggung) Harun Setiawan Dirjo Kusumo menjelaskan, “Berhimpunnya para raja dan ketua lembaga adat merupakan moment yang tepat untuk mendeklarasikan tentang adat budaya nasional agar terus hidup, terjaga dan lestari abadi. Karena adat budaya merupakan benteng terakhir petahanan negara. Dalam kesempatan itu saya juga memberikan udeng Singomengkok khas Kabupaten Lamongan, menjadi simbol penghormatan dan penghargaan kepada Bupati Bangkalan Madura,” tutupnya. (*)










