Daerah Dukung Digitalisasi Pendidikan, 48 Sekolah di Lamongan Terima Smart TV dari Presiden...

Dukung Digitalisasi Pendidikan, 48 Sekolah di Lamongan Terima Smart TV dari Presiden Prabowo

Dukung Digitalisasi Pendidikan, 48 Sekolah di Lamongan Terima Smart TV dari Presiden Prabowo.

Kabar1lamongan.com – Sebanyak 48 lembaga pendidikan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, telah menerima bantuan Smart TV dari Presiden Prabowo Subianto. Bantuan ini merupakan bagian dari program nasional digitalisasi pendidikan yang dijalankan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mempercepat transformasi pembelajaran berbasis teknologi di sekolah.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Nunggal Isbandi, menyampaikan bahwa dari total 154 lembaga pendidikan penerima di Lamongan, baru 48 sekolah yang sudah menerima perangkat tersebut. Proses distribusi dan instalasi masih terus dilakukan oleh tim teknis pemerintah pusat.

Advertisement

“Sebanyak 48 dari 154 lembaga pendidikan di Lamongan telah menerima bantuan Smart TV dari Presiden Prabowo Subianto. Pengiriman dan pemasangan masih berjalan ke sekolah-sekolah lainnya,” jelas Nunggal, Senin (6/10/2025).

Nunggal menjelaskan, setiap sekolah mendapatkan satu unit Smart TV berukuran 75 inci yang berfungsi sebagai Interactive Flat Panel (IFP).

“Perangkat ini mendukung kegiatan pembelajaran interaktif antara guru dan siswa, sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat sistem pendidikan berbasis digital,” jelasnya.

Sementara itu, beberapa sekolah yang sudah menerima bantuan tersebut mulai merasakan manfaatnya. Salah satunya adalah SMP Negeri 1 Lamongan. Kepala sekolah, Yayuk Setia Rahayu, mengatakan Smart TV bantuan pemerintah kini aktif digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

“Kami sudah menerima Smart TV sekitar sebulan lalu dan langsung digunakan untuk mendukung digitalisasi sekolah. IFP ini sangat membantu kegiatan guru, kelompok pendidikan menengah (KPM), serta pembelajaran berbasis teknologi,” ujar Yayuk.

Menurutnya, perangkat Smart TV ini memiliki berbagai keunggulan, mulai dari ukuran layar yang besar hingga fitur interaktif yang bisa digunakan untuk absensi digital, pembelajaran karakter tujuh kebiasaan anak hebat Indonesia, hingga pembuatan video edukatif oleh siswa.

Meski begitu, Yayuk mengingatkan agar penggunaan Smart TV tetap dalam konteks kegiatan pendidikan.

“Kalau untuk hiburan seperti karaoke, sebaiknya tidak dilakukan di lingkungan sekolah. Namun jika berkaitan dengan seni budaya dan mendukung proses belajar, tentu diperbolehkan dengan tetap menjaga etika,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa guru memiliki peran penting sebagai teladan dalam penggunaan teknologi secara bijak.

“Kita harus menanamkan pendidikan karakter yang baik kepada anak-anak, termasuk dalam penggunaan teknologi digital di sekolah,” pungkas Yayuk.

Program bantuan Smart TV pendidikan dari Presiden Prabowo ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di dunia pendidikan, khususnya di daerah-daerah, agar pembelajaran menjadi lebih interaktif, kreatif, dan relevan dengan perkembangan zaman.(***BeritaSiber/Red)

Advertisement