Standarisasi Produk dan Peluang Penerima Hasil SMA DT Terus Ditingkatkan Untuk Pengembangan Hasil
Kabar1lamongan.com – Monitoring dan Evaluasi Program SMA Double Track (Monev SMA DT) digelar di Lamongan, bertempat di SMAN 1 Ngimbang dengan menghadirkan 7 peserta monev, yakni 5 dari SMA Lamongan dan 2 dari Gresik, Kamis (28/8/2025). Peserta dari Lamongan yaitu SMAN 1 Ngimbang, Kembangbahu, Kedungpring, Mantup dan Kembangbahu, dan Gresik yakni SMAN 1 Balongpanggang dan Wringinanom.
Pelaksanaan ini menjadi pelaksanaan monev yang ke-2 setelah yang pertama dilaksanakan di Pasuruan.
Aries Agung Paewai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, mengatakan visi Jawa Timur untuk menjadi barometer pendidikan nasional, melalui SMA DT, diharapkan siswa tidak hanya memiliki nilai akademis bagus, namun didukung pula dengan skill atau kemampuan memadai hasil dari program yang bisa meningkatkan potensi.
“Jika siswa memiliki akademik bagus, prestasi bagus dengan didukung ketrampilan yang meningkatkan potensi, mereka diharapkan bisa bersaing didunia industri dan dunia usaha,” terangnya.
Aries menambahkan, sebagai program unggulan di Jawa Timur, program SMA DT diminati juga oleh provinsi lain di Indonesia, salah satunya Jawa Barat.
“SMA DT menjadi program unggulan sehingga banyak wilayah lain ingin meniru dan melaksanakannya, salah satunya Jawa Barat, yang tentunya ingin dilaksanakan disana dengan nama yang berbeda,” tambahnya.

Ditanya tentang standarisasi dan besarnya peluang penerima hasil, Aries menjawab standarisasi hasil akan terus dilakukan lewat monev, dengan demikian program bisa mendapatkan feedback dari luar, baik produk maupun siswa alumni SMA DT . Dan untuk peluang penerima hasil program, secara detail akan terus melakukan pendataan hasil setiap tahun.
“Dengan monev program diharapkan bisa menjaga standar. Produk yang dihasilkan dan sudah diketahui konsumen tentu ada feedback yang perlu dievaluasi, sehingga bisa menjadi tambahan masukkan untuk pengembangan hasil tersebut, Secara rinci seberapa besar peluang penerimaan hasil dari program akan terus dilakukan Dindik Prov Jatim bersama ITS,” pungkasnya
Senada dengan itu, M. Zainul Asrori ketua program menuturkan, ITS akan terus mendukung program SMA DT bersama Dindik Prov Jatim serta selalu mengevaluasi untuk peningkatan hasilnya.
Capaian yang dihasilkan diupayakan linier dengan kondisi wilayah masing-masing. Sehingga peluang yang ada bisa ditangkap dengan mudah oleh produk dan alumni SMA DT. Dengan demikian untuk produk bisa diterima oleh masyarakat setempat, demikian juga alumni bisa diterima didunia usaha atau membuka usaha dikota sendiri.
Sesuai data, hingga Agustus 2025 omset yang sudah dicapai seluruh peserta se-jawa Timur telah diangka 2,7 Milyar dan diprediski akan terus bertambah hingga akhir program. (**)