Daerah Langkah Nyata Literasi: SMA Muhammadiyah 4 Lamongan Rilis Buku Puisi

Langkah Nyata Literasi: SMA Muhammadiyah 4 Lamongan Rilis Buku Puisi

Langkah Nyata Literasi: SMA Muhammadiyah 4 Lamongan Rilis Buku Puisi

kabar1lamongan.com – Sebuah langkah berani dan inspiratif diambil oleh SMA Muhammadiyah 4 Lamongan (Fourmula) dengan meluncurkan buku antologi puisi yang berjudul “Membaca, Menemukan Diri”. Acara peluncuran yang digelar di aula sekolah tersebut pada hari Selasa (15/7/2025) dihadiri oleh para guru, siswa, serta penulis buku yaitu Fathan Faris Saputro, Selamet Priyanto dan Temon Bagus Hidayahtullah.

Dalam sambutannya, Dr. Didik Puji Wahyono, S.Si., M.Pd. MM., menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas terbitnya buku tersebut. Ia menyebut bahwa “Membaca, Menemukan Diri” bukan sekadar kumpulan puisi biasa, melainkan sebuah cermin jiwa.

Advertisement

“Dalam tiap larik dan baitnya, Fathan Faris Saputro, Selamet Priyanto, dan Temon Bagus Hidayahtullah mengajak kita menyelami keheningan batin, menemukan kembali suara hati yang sering terbenam oleh hiruk-pikuk dunia,” ujar beliau.

“Buku ini adalah teman seperjalanan dalam sunyi, penuntun dalam pencarian, dan lentera bagi yang berani menyusuri lorong ke dalam diri sendiri. Sebuah karya yang pantas dimiliki, direnungi, dan diwariskan.” Salah satu penulis, Fathan Faris Saputro, mengungkapkan bahwa kumpulan puisi ini lahir dari perjalanan batin yang mendalam.

Keterangan : tiga penulis buku “Membaca, Menemukan Diri”. Foto : Selamet priyanto

“Saya ingin mengajak pembaca untuk menyelami ruang batin mereka sendiri. Buku ini adalah refleksi dari perjalanan mencari makna, menghadapi luka, merayakan harapan, dan berdialog dengan sunyi,” tuturnya.

“Setiap bait saya tulis sebagai cermin agar siapa pun yang membacanya bisa menemukan pantulan dirinya sendiri: kekhawatirannya, impiannya, kekuatannya.”

Sementara itu, Selamet Priyanto, penulis lainnya, menekankan bahwa buku ini adalah sebuah perjalanan. “’Membaca, Menemukan Diri’ bukan sekadar kumpulan puisi—ia adalah perjalanan menyelami kata, makna, dan diri sendiri. Kami berharap setiap baitnya bisa dibaca tidak hanya dengan mata, tetapi juga dengan hati.”

Senada dengan itu, Temon Bagus Hidayahtullah, memberikan pandangan bahwa puisi adalah sarana untuk memahami makna terdalam dari kehidupan. “Lewat membaca puisi, kita tidak hanya memahami kata-kata, tapi juga memahami diri sendiri. Buku ini adalah ajakan untuk berhenti sejenak, membaca lebih dalam, dan menemukan makna hidup dari dalam diri sendiri.”

Peluncuran buku ini menandai semangat literasi yang semakin kuat di lingkungan SMA Fourmula, serta menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk terus mendorong kreativitas dan ekspresi diri siswa maupun guru melalui karya sastra.

Penulis: Selamet Priyanto

Advertisement