Kampung Pandu Kodim 0812 Menerapkan Zero Waste dan Menjadi Percontohan di Indonesia.
Kabar1lamongan.com – Kampung Ketahanan Pangan Terpadu (Kampung Pandu) yang dilaksanakan Kodim 0812 Lamongan berhasil menjadi percontohan di Indonesia dengan berhasil mengolah semua limbah menjadi Zero Waste atau bahan berguna tanpa sisa. Tidak hanya limbah ternak, limbah perikanannya juga menjadi bahan berguna untuk menyuburkan lahan pertanian.
Mengubah lahan mati bekas olahraga motocross, Kampung Pandu berhasil menjadi Integrated Farming atau pertanian yang terintegrasi dengan peternakan, perikanan atau blue economy dengan memberikan hasil luar biasa.
Saat ditemui di kampung Pandu, Komandan Kodim 0812 Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan menegaskan, negara kita akan kuat dan sejahtera apabila didukung oleh kampung yang kuat dan tangguh khususnya dibidang ketahanan pangan.
“Kampung Pandu atau Kampung Ketahanan Terpadu adalah konsep kampung yang mempunyai ketahanan terpadu dibidang pertanian, peternakan dan perikanan,” ujarnya. Kamis, (19/06/2025)
Untuk diketahui, Kampung Pandu Terletak di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung Lamongan, Kodim 0812 sukses merubah lahan seluas 10,5 hektar ini menjadi Green Economy atau pertanian sejak November 2023 secara bertahap.
“Disektor pertanian, berhasil membuat varietas padi unggulan yang diberi nama Padi Malai Jumbo (PJM) 01 dan 04, padi rawa dan padi gogo yang memiliki ketahanan tumbuh di semua cuaca, tahan hama dan hasil melimpah,” terang Dandim.
Lebih lanjut Letkol Arm Ketut Wira Purbawan mengatakan, PJM Menjadi salah satu varietas unggulan yang sudah tersebar se-Indonesia, PJM dapat memberikan hasil rata-rata per hektar sebanyak 8 – 8,3 ton dalam sekali panen dengan masa tanam pendek yakni 70 hari, sehingga dalam satu tahunnya digarapkan bisa panen 4 kali, dengan metode tanam berkala.

Untuk sektor peternakan memelihara kambing, sapi, ayam petelor dan pedaging. Sesuai konsep Zero Waste maka semua limbah dari peternakan digunakan untuk kesuburan tanah, bio gas, budidaya magot.
Sektor perikanan, ada kolam bio box, keramba terapung dan kolam bundar (kolbun) dengan memelihara lele, nila, mujaer dan bandeng.
“Ketiga sektor tersebut tidak berdiri sendiri, tapi terintegrasi atau terpadu yaitu Ketahan Pangan Terpadu yang saling terkait satu sama lainnya. Contohnya, limbah ternak atau residu bisa digunakan untuk pupuk kompos dan bio gas. Residu ternak juga bisa digunakan untuk budidaya magot,” tambah Dandim Lamongan.
“Dengan adanya program ini diharapkan bisa menjadi contoh dan bertambah banyak ditempat lain, sehingga ketahan pangan bisa terwujud dan bisa menopang swasembada pangan nasional. Pada akhirnya bisa terwujud NKRI yang Tangguh dan Kuat,” pungkas perwira yang hobi sepak bola tersebut.
Dalam kunjungannya itu, Kepala FKBN Bakorda Kabupaten Lamongan, M. Ferry Fadli mengungkapkan kekagumannya pada Kampung Pandu Kodim 0812/Lamongan, menemukan dan dapat belajar hal baru.
“Kampung Pandu Ini adalah percontohan se-Indonesia, inovasi dan karya nyata, hasil dari kerja keras dan niat besar jajaran Kodim 0812/Lamongan Untuk Indonesia. Selain penerapan pertanian metode organik, dengan system pertanian terintegrasi yang luar biasa Kampung Pandu ini juga sudah menerapkan system zero waste, Blue recycle (Bebas Residu), semua terpakai dan termanfaatkan maksimal,”tutupnya.(FKBN/Sy/Red)










