Konferensi Kabupaten Ke-23 PGRI Kabupaten Lamongan 2025
Kabar1lamongan.com – Konferensi untuk memilih pengurus PGRI Kabupaten periode 2025-2030 yang dilaksanakan hari Rabu tanggal 4 Juni 2025 berjalan dengan lancar.
Konferensi Kabupaten (Konkab) ini dihadiri dan dipimpin secara langsung oleh Ketua PGRI Provinsi Jawa Timur, Djoko Adi Waluyo, dan Sekretaris Umum Edy Wuryanto. Hasilnya, Drs. Adi Suwito, M.M terpilih lagi sebagai ketua, Dr. R. Chusnu Yuli Setyo, M.Pd sebagai wakil ketua I, Drs. Rustam, M.Pd sebagai ketua II, Agus Hariyono, S.Pd sebagai wakil ketua III, dan Dr. Abdul Ghofur, M.Pd sebagai sekretaris.
Djoko Adi Waluyo pada kesempatan itu langsung melantik pengurus inti PGRI Kabupaten Lamongan periode 2025-2030. Ketua PGRI Provinsi tersebut meminta dalam waktu 15 hari sudah melengkapi kepengurusan kabupaten tersebut.
Ketua PGRI Jawa Timur, Joko Adi Waluyo, dalam sambutannya menekankan pentingnya solidaritas antar anggota PGRI dan mendorong inovasi dalam dunia pendidikan.
“Kita harus mendukung guru untuk terus berinovasi dan meningkatkan kompetensi mereka. Lamongan memiliki potensi luar biasa dalam hal ini.”

Pernyataan ini mencerminkan komitmen PGRI untuk menciptakan generasi yang berkualitas melalui peran guru sebagai ujung tombak pendidikan.
Salah satu inisiatif yang diperkenalkan dalam konferensi ini adalah keberadaan SLCC (School Learning Community Center), yang berfungsi sebagai pusat untuk meningkatkan karakter dan budaya siswa.
“Kami ingin mendidik siswa tidak hanya dari sisi pengetahuan, tetapi juga membangun karakter yang dapat mengabdi kepada keluarga dan negara.” ujarnya.
Konkab tahun ini mempunyai tema “Merajut Solidaritas Wujudkan Organisasi Profesi yang Adaptif dan Berkualitas untuk Semua”.
Yang tidak kalah menjadi perhatian di konkab ini adalah pemberian penghargaan bagi Ibunda PAUD Kabupaten Lamongan, Bu Anis Kartika Yuhronur Efendi, menjadi Ibunda Guru PGRI Kabupaten oleh PGRI Provinsi atas jasanya selama ini mendampingi, memberi fasilitas, dan mendukung program-program pendidikan anak usia dini. Di samping itu, beliau juga getol dalam menanggulangi perkawinan anak dengan program Cepak dan pencegahan stunting melalui program insersi Pendidikan Kesehatan Reproduksi (Kespro) untuk siswa mulai SD sampai SMA. (Red)