Menjadi Juru Bahasa Isyarat (JBI) Adalah Panggilan Hidup Dan Membuat Senang
Kabar1lamongan.com – Sering kita melihat munculnya juru bahasa isyarat (JBI) dalam banyak acara.
Kehadiran mereka sangat membantu bagi penyandang tuli untuk dapat memahami yang dilihat.
Juru bahasa isyarat (JBI) dapat dilihat acara-acara resmi, seminar, workshop, stasiun TV, dan kegiatan sehari-hari.
Mereka menjadi penyambung komunikasi antara orang yang bisa mendengar dan penyandang tuli, menerjemahkan dari bahasa lisan ke dalam bahasa isyarat.
JBI membantu penyandang tuli untuk menonton acara TV dengan akses informasi yang jelas melalui terjemahan bahasa isyarat.
Tidak hanya itu saja, peran JBI sangatlah membantu dalam kehidupan sehari-hari seperti membantu interaksi para penyandang tuli kalau berbelanja, saat berbelan, berobat, atau melakukan urusan lain.
Adalah Ririn Indah Lestari, salah satu JBI asal Bojonegoro yang berhasil dikulik jurnalis kabar1lamongan.com saat bertugas di Polres Lamongan.
Ririn, sapaan akrabnya, telah berprofesi menjadi JBI sejak 2017.
Kali pertama tertarik akan bahasa isyarat, saat melihat salah satu komunitas difabel di Car Free Day (CFD) Malang.
“Saya tertarik menjadi JBI saat melihat komunitas difabel di CFD Malang. Mereka sangat gigih menyuarakan tentang hak penyandang tuli.” Tuturnya

Sejak saat itu, meski masih menyandang status mahasiswi di Universitas Brawijaya (UB) Malang, tergerak bergabung menjadi relawan dalam Pusat Studi dan Pelayanan Disabilitas Universitas Brawijaya (PSLDUB) yang sekarang berganti Pusat Layangan Disabilitas (PLD).
Salah satu tugasnya saat ini menjadi JBI di Polres Lamongan, kala dibutuhkan saat konferensi pers.
Ririn menambahkan, menjadi JBI menjadi jalan hidup dan telah digeluti hingga kini.
“Menjadi JBI telah menjadi jalan hidup saya hingga saat ini, dan saya sangat senang. Salah satu yang membutuhkan jasa saya saat ini yakni Polres Lamongan. Saya dipanggil saat ada konferensi pers.” Ujar wanita asal Bojonegoro ini.
“Tidak hanya JBI, diperlukan juga subtitle disetiap acara televisi sehingga para penyandang tuli bisa memahami apa yang mereka lihat.” Tambah wanita usia 30 tahun tersebut.
Ririn merupakan alumni UB Teknik Pertanian Minat Bioproses (S1) dan menjadi JBI di Polres Lamongan sejak 3 tahun lalu. Sebelumnya bertugas di Polres Bojonegoro.
Jurnalis : Suyono | Editor : Anas