Daerah Seni – Budaya Terangkat, Kota Wingko Naik Drajat Babat Kian Hebat

Seni – Budaya Terangkat, Kota Wingko Naik Drajat Babat Kian Hebat

Seni – Budaya Terangkat, Kota Wingko Naik Drajat Babat Kian Hebat

Kabar1lamongan.com – Berbagai hal telah dan akan dilaksanakan guna mendongkrak kota Babat semakin hebat. Khususnya di bidang seni-budaya. Sebab selama ini disinyalir, kota misuwur dengan wingkonya ini sedang lesu darah. Setidaknya itulah isi narasi dari para pembicara pada sosialisasi digelar di Pendopo Kelurahan Babat, Rabu (18/2/2025).

Ketua Karang Taruna, Robbi Nugraha dalam pengantarnya menuturkan, bahwa kegiatan seni dan budaya belum tersentuh secara utuh, bila dibanding olah raga. “Club-club olahraga di Babat sangat banyak dan menyedot perhatian penonton yang banyak pula” ungkap Pak Guru SMAN Babat dalam forum sosialisasi itu.

Advertisement

“Namun secara diam-diam sejatinya di wilayah Babat ini sering dijadikan pengambilan gambar/shoting video untuk konten-konten tertentu (yakni sekolah mencari bakat). Untuk itu melalui tangan dingin Robbi Nugraha, sang ketua Karangtaruna mencoba menggandeng Sanggar Bergerak dari Tuban” Ujar Robbi

ia menambahkan Kita berguru ke Bung Bambang Budiono si pemilik “Sanggar Bergerak” Tuban” lanjut Robbi yang juga sebagai sekretaris ta’mir Al-Abror itu. Harapannya semoga Karangtaruna kian cetar membahana sehingga gayung bersambut dengan lembaga-lembaga sekolah yang ada di Kecamatan Babat.

Senada dengan tersebut Lurah Babat melalui sekretarisnya, Khusnul Farikhah menyampaikan dalam pidato sambutannya merasakan ada keresahan warga, sehingga sanggar seni Babat belum terlihat. Masyarakat bisa menyalurkan bakat terpendam putra-putrinya lewat pendopo Waskita Praja ini sebagai wadah tempat berkiprah. Murid-murid bisa diarahkan ke sanggar seni-budaya yang bermarkas di kelurahan Babat ini.

“Pak Lurah Babat mempersilahkan menggunakan fasilitas pendopo ini, asal tidak berbenturan dengan kegiatan kedinasan kantor kelurahan” tutur nama Panggilan akrab Bu Seklur, Khusnul Farikhah membawakan amanah lurah.

Sebelum berlanjut, audiens terdiri dari para guru dan warga serta simpatisan seni dan pengamat budaya, disuguhi tampilan pantomim yang diperagakan oleh Ferri Aditiya, anggota sanggar seni bermarkas di kecamatan Plumpang, Tuban itu.

Sampailah pada acara inti, yakni teknik menggairahkan seni dikota Babat. Si pemilik Sanggar, Bambang Budiono menurunkan analisisnya, bahwa Lamongan secara umum dan Babat secara khusus belum tampil di tingkat Jawatimur dalam even Jawapos Award .

Dalam forum yang dihadiri oleh para guru, masyarakat dan pengamat seni-budaya itu, ada salah seorang audiens mengusulkan, hendaknya pihak panitia dalam hal ini Karangtaruna melayangkan surat kepada kepala-kepala sekolah untuk menghadirkan murid-muridnya agar bergabung di sanggar ini. Karena selama ini sudah ada bibit-bibit unggul pemain pantomim. Hanya ditampilkan setahun sekali pada waktu panggung perpisahan. Mereka yang berbakat itu perlu direkrut masuk sanggar yang dimiliki Karangtaruna ini.

Forum sosialisasi itu lebih gairah lagi tatkala si pemilik tata-rias, Yusi Salon siap memfasilitasi busana yang dibutuhkan. “Perlu kita pentaskan sebulan sekali agar gairah berseni-budaya hidup di kota Babat ini. Tadi ada yang tanya soal bedak pantomim. Saya punya. Dan siap merias. Juga tersedia busana Punokawan. Termasuk bagaimana teknis merias wajah Semar, Bagong, Gareng, Petruk. Kami siap semua!” ujar Yusi Repelitawati sudah malang-melintang di dunia persalonan/ tata-rias dan kecantikan.

Dibagian akhir, Mbak Yusi (demikian panggilan akrabnya) menyampaikan kepada forum “Babat ini banyak lho pakar-pakar di bidang seni-budaya. Ada Pak Raden Jarot Togen, ada Mbak Neni Sandi yang menjadi MC ini juga jebolan Permadani. Ini semua perlu diberdayakan” saran Mbak Yusi yang juga mengelola Cafe Sepur semakin populer itu. (**)

Advertisement