Launching Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Resmi diluncurkan di Kabupaten Lamongan.
Kabar1lamongan.com – Sebanyak 3.500 siswa dari tingkat TK hingga SMA di Kabupaten Lamongan hari ini mendapatkan program makan bergizi gratis (MBG) yang mana ini kali pertamanya diinisiasi di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, kini telah resmi diluncurkan di Kabupaten Lamongan. Senin, (6/01/2025).
Pelaksanaan pengujian program makan bergizi gratis ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan bekerja sama dengan Kodim Lamongan dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Lamongan. Kegiatan berlangsung di enam sekolah yang ditentukan.
“Hari ini program makan bergizi gratis resmi diluncurkan di Kabupaten Lamongan, momen Launching ini penting dan dilakukan uji coba untuk 3.500 siswa di enam sekolah. Kami akan memantau pelaksanaannya dan melakukan evaluasi. Semua ini telah dipersiapkan dengan baik untuk kemudian dipresentasikan,” ungkap Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.
Untuk diketahui ada enam sekolah yang terlibat dalam program ini, meliputi TK Kartini Lamongan dengan 25 porsi, SDN Kepatihan sebanyak 192 porsi, SDN Jetis 3 sebanyak441 porsi, SDN Jetis 4 sebanyak 380 porsi, SMPN 1 Lamongan sebanyak 1.047 porsi, dan SMAN 1 Lamongan sebanyak 1.415 porsi.
Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0812 Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, menjelaskan bahwa uji coba program makan bergizi gratis ini akan berlangsung selama lima hari, dari 6 hingga 10 Januari.
Dandim menambahkan, salah satu tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas melalui penyediaan makanan sehat dan bergizi.
Dengan penerapan makan siang bergizi, diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas gizi di dapur sekolah.
“Semoga setelah proses evaluasi, program ini dapat berlanjut. Ini akan membuka jalan bagi lebih banyak dapur sehat yang mampu melahirkan generasi muda pemimpin bangsa di masa depan,” harapnya.
Kepala SPPG Kabupaten Lamongan, Agustina Nurul Hardian, mengungkapkan bahwa setiap porsi makanan telah disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak.
“Tim kami terdiri dari ahli gizi yang menghitung dan mengukur kebutuhan gizi sesuai dengan usia siswa, mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA. Setiap porsi telah dirinci sesuai dengan isi piring gizi seimbang, termasuk karbohidrat, protein nabati, protein hewani, dan sayuran,” terangnya.
Agustina juga menyoroti tantangan dalam penyajian menu sayuran, mengingat masih banyak anak yang enggan mengonsumsi sayur. Untuk itu, SPPG Lamongan berencana untuk mengganti variasi menu sayuran setiap harinya.
“Jika banyak anak yang tidak menyukai sayur, kami akan menyesuaikan menu di minggu atau bulan berikutnya. Ada 22 menu berbeda yang tersedia selama hari kerja. Kami juga telah meminta informasi mengenai alergi dari sekolah, agar menu dapat disesuaikan,” pungkasnya. (Red)