Viral, Beredar Surat Edaran Gugus Pendidikan Untuk Dukung Salah Satu Paslon Mendapat Sorotan.
Kabar1lamongan.com – Mendekati Pemilihan pilkada serentak di seluruh tinggal menghitung hari. Konstalasi politik semakin rancu, Seperti yang terjadi di kabupaten Lamongan. Telah beredar surat edaran himbauan untuk memilih salah satu paslon yang dikeluarkan oleh Gugus Pendidikan Anak Usia Dini PAUD (SPS,KB dan TK) Se-Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, yang bernomor: 02/GUGUS 01/VIII/2024, isinya menghimbau kepada seluruh kepala sekolah dan guru untuk memilih calon Bupati nomor urut 02.
Dalam surat tersebut disebutkan Himpaud kecamatan Laren mendapatkan sebidang tanah dari Paslon 02. Jum’at (25/10/2024).
Menanggapi hal tersebut ketika awak media meminta konfirmasi kepada camat Laren mengatakan, “ya mas benar dan kami baru tahu, coba ditanya langsung kepada korwil UPT yang bisa menjawabnya,” tegasnya singkat.
Wahyudi koordinator wilayah UPT Pendidikan untuk kecamatan laren ketika dikonfirmasi awak media memberikan konfirmasinya menyatakan hal tersebut baru rencana.
“Assalamualaikum wr.wb, File surat tsb baru rencana akan disampaikan ke pertemuan gugus, surat di lihat oleh pengurus, tapi surat sudah masuk di media, akhirnya ketua gugus memanggil pengurus untuk klarifikasi kepastiannya dan akan membatalkan membatalkan rencana tersebut,” terangnya.
“Belum ada pertemuan gugus 01 dan kami sudah menyampaikan ke Kepala Diknas Kabupaten Lamongan untuk ditindaklanjuti,” tambah wahyudi.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan ketika dikonfirmasi belum memberikan jawaban walau telpon selulernya aktif.
Sementara itu menanggapi viralnya surat tersebut yang beredar luas di medsos, salah satu tokoh masyarakat dan praktisi pendidikan di Kabupaten Lamongan yaitu inisial HM (LK/50) turut menanggapi hal tersebut mengatakan, “Sangat disayangkan kenapa dunia pendidikan paling bawah, PAUD SPS, KB dan TK juga ditarik-tarik kerana pilkada seperti ini?, harusnya tetap fokus kepada pendidikan bukan ikut ikutan arus Pilkada, maka kami berharap adanya tindakan dari dinas pendidikan untuk mengingatkan dan menegaskan permasalahan seperti ini tidak terjadi lagi di kabupaten Lamongan,” tegasnya. (Red)