Desa Gedangan Kawasan Penghasil Gerabah Yang Mampu Merambah Ke Luar Jawa
Kabar1lamongan.com – Desa Gedangan dikenal dengan sebutan kawasan pengrajin gerabah. Hasil produksi gerabah di kampung yang berada di wilayah Kecamatan Maduran ini mampu merambah ke pasaran luar Kabupaten, Provinsi hingga luar Jawa.
Meski sudah mulai tergerus perkembangan tekhnologi, namun pengrajin di desa ini tetap eksis hingga sampai sekarang. Para pengrajin dikampung ini masih memiliki komitmen untuk melestarikan yang sudah diwariskan turun temurun oleh warga masyarakat terdahulu.
Produk yang dihasilkan bermacam-macam jenis diantaranya cobek, wajan, kendi dan genuk air. Proses pembuatannya pun terbilang cukup rumit karena bahan yang digunakan adalah tanah liat.
Ibu Zumaiyah (55) pengrajin gerabah setempat memaparkan “Tanah liat dicampur dengan pasir dan injak-injak menggunakan kaki agar tercampur rata, setelah itu dibentuk menggunakan perbot dan dijemur dua kali secara bertahap,”.
“Setelah proses penjemuran selesai dilanjutkan dengan proses perapian dan pembakaran minimal satu hari guna gerabah agar lebih kuat dan siap di pasarkan,” lanjutnya. Rabu (31/1/24).
Pada musim-musim tertentu, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjelang Hari Raya Idul Fitri biasanya permintaan konsumen menggalami peningkatan. Jenis gerabah yang paling laku adalah cobek untuk penyetan.
Harga gerabah juga bervarian mulai dari harga lima ribu hingga ratusan ribu rupiah tergantung ukuran dan jenis gerabah. Dan hasil pemasaran paling sering dikirim ke Kota Madura hingga sampai ke Kalimantan.
“Kalau pada musim Maulid Nabi dan Hari Raya itu sangat ramai pesanan, selain dibuat souvernir dan oleh-oleh, biasanya banyak perantauan pedagang pecel lele yang pulang kampung untuk pesan cobek dibuat lalalapan,” jelas Zumaiyah.
Tidak tanggung-tanggung, biasanya prospek ketika Hari Raya laba yang dihasilkan bisa tembus sampai angka jutaan yang didapatkan dari hasil penjualan gerabah tersebut. (Muhammad Nur Rofiq)