Paguyuban Pelestari Budaya Pusaka Nusantara Bikin Pameran Keris Nasional, Lamongan Berbudaya.
Kabar1lamongan.com – Pagelaran Keris Nasional, Pameran Keris Nasional dengan tagline Lamongan Berbudaya ini diselenggarakan mulai tanggal 3 – 5 Februari 2023. Acara di selenggarakan di Gedung Pemuda, Jalan Lamongrejo Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Ribuan koleksi benda pusaka tradisional atau tosan aji dengan harga bervariasi ini dipamerkan dalam pameran keris nasional tersebut. Pameran diikuti 50 kolektor benda pusaka dari berbagai daerah.
Untuk diketahui Paguyuban Pelestari Budaya Pusaka Nusantara (PPBPN) adalah paguyupan asli Kabupaten Lamongan yang berdiri sejak 10 November tahun 2021 lalu.
“Alhamdulillah Pameran Keris, “Lamongan Berbudaya” berjalan dengan lancar dan sukses. Diantaranya, Kolektor dari Kabupaten Sidoarjo, Lumajang, Pasuruan, Kota Surabaya, Solo dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekaligus ada prosesi PPBPN (Paguyuban Pelestari Budaya Pusaka Nusantara) menjadi anggota Senapati Nusantara (Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara) dengan penyerahan panji pataka,” Terang Ketua Panitia, Ki Cokro Prawiro, Akrabnya dipanggil Gus Wiro, Senin (6/02/2023).

Dalam kegiatan itu juga menghadirkan tamu pegiat seni dari suku dayak Hyank Welldo ini juga bertujuan melestarikan budaya adi luhung dan edukasi tosan aji.
“Tak hanya pameran dan bursa lelang keris saja, kegiatan ini juga untuk nguri-uri budaya leluhur dan edukasi tosan aji,” ujarnya.
Kabupaten Lamongan memiliki jejak peradaban yang luar biasa, diantaranya prasasti Singosari di Kelurahan Jetis Lamongan, Makam mbah lamong dan Situs Candi Pataan jejak Raja Airlangga di Desa Pataan Sambeng. Kemudian Makam Gunung Ratu yang diyakini merupakan makam Nyai Andong Sari ibu kandung Mahapati Gajah Mada Kerajaan Majapahit yang berada di Desa Sendangrejo Ngimbang.
“Itu bukti nyata bahwa Lamongan Daerah Perdikan (daerah yang dibebaskan dari segala kewajiban pembayaran pajak atau upeti). Begitu juga di era Kasunanan, Lamongan juga memiliki jejak Walisongo yakni Sunan Drajat,” Tutur Ki Cokro Prawiro.
Diakhir wawancara, Gus Wiro juga menyatakan harapan dan rencananya kedepan membuat kegiatan serupa yang lebih besar dengan lebih indipendent. (F2)