Pelantikan Pengurus JMSI Jatim Periode 2022-2027
Surabaya,Kabar1lamongan.com – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Jatim menggelar Pelantikan Pengurus periode 2022-2027 di Hotel Kampi Surabaya, Sabtu (7/1/2023). Usai pelantikan dilanjutkan Workshop dengan tema “JMSI Jatim Sambut Pesta Demokrasi 2024”.
Pelantikan yang dihadiri anggota dan Pengurus JMSI se Jatim dipimpin Ketua Umum JMSI Pusat Teguh Santosa. Hadir pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Kadis Kominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin, S.Si, M.IP.
Selain itu hadir Kepala BPSDM Provinsi Jatim selaku Ketua Pembina JMSI Jatim, Aries Agung Paewai SSTP MM, Direktur RSUD Dr Sutomo Surabaya selaku Ketua Pembina Ketua Dewan Pakar JMSI Jatim Dr Joni Wahyuhadi, dr Sp BS, Dewan Pakar JMSI, dan sejumlah anggota JMSI dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Sedangkan Workshop menghadirkan dua narasumber : Erward Dewaruci, pakar politik, pengacara dan mantan Komisioner KPU Kota Surabaya dan Machmud Suhermono, Ketua Mappilu PWI Jatim.
Syaiful Anam, Ketua JMSI Jatim dalam sambutannya menyatakan rasa syukurnya dapat menggelar pelantikan dan workshop secara mandiri dan independen. “Sehingga menjadikan kita bebas dan bertanggungjawab menjalankan tugas jurnalistik tanpa hutang budi dan tekanan pihak tertentu,” ujarnya.
Anggota JMSI Jatim menurut Syaiful Anam, ada di seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Jumlahnya terus bertambah seiring pertumbuhan pers. “Sebagian besar sudah terferivikasi faktual dewan pers, namun sebagian lainnya masih perlu pendampingan agar sesuai UU Pers di Indonesia,” lanjutnya.
Sebelum pelantikan, JMSI Jatim melakukan berbagai kegiatan. Diantaranya pemberian santunan kepada sopir angkot terdampak kenaikan BBM, sosialisasi perusahaan media siber, audiensi ke Pembina dan Dewan Pakar JMSI Jatim, serta audiensi SKK Migas Jabanusa, di Surabaya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak pada kesempatan itu mengucapkan selamat kepada Pengurus JMSI Jawa Timur 2022-2027 yang dilantik hari ini.
Wagub Emil memaparkan berdasarkan survey indeks literasi digital Kementerian Kominfo, tingkat literasi digital Jawa Timur masih berada di level sedang dan berada pada ranking 13 dari 34 Provinsi se Indonesia. “Akses internet yang tinggi namun tidak dibarengi literasi digital yang baik ditengarai sebagai salahsatu penyebab maraknya informasi hoaks di Indonesia,” ujarnya.
Menurut Wagub, penguatan literasi digital perlu untuk terus ditingkatkan khususnya pada empat pilar gerakan literasi digital nasional yang dicanangkan Presiden Jokowi, yakni : Etika bermedia digital, aman bermedia digital, cakap bermedia digital dan budaya bermedia digital.

Untuk itu ia mengajak JMSI Jatim untuk saling sinergi dan kolaborasi menciptakan ruang digitalisasi yang kondusif.
“Kita berharap JMSI jadi wadah yang baik media siber. Dan mudah-mudahan cita-cita kita untuk mencanangkan literasi digital kepada masyarakat, terutama warga Jatim dapat terwujud,” tandas Emil.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Umum JMSI Pusat Teguh Santosa pada kesempatan itu mengemukakan, media anggota JMSI Jatim diharapkan menjadi percontohan kredebilitas pers di tanah air.
“Di Jatim ini menjadi basis terkuat JMSI. Total ada 30 media dan sudah terverifikasi faktual oleh Dewan Pers yang telah tergabung di dalamnya. Lalu ada yang mau masuk 27 media lagi,” ujar Teguh.
Dia berharap, JMSI Jatim bisa menjadi rule model bagi JMSI di daerah lainnya. Jadi kiblat untuk memacu perkembangan media siber di tengah era digitalisasi yang kian masif.
“Melalui JMSI ini, kita ingin membangun ekosistem pers yang sehat di Indonesia,” tandas Teguh.
Menurut Teguh, masyarakat harus tercerahkan dengan informasi yang benar dan faktual. Belakangan ini, kabar hoax dan ujaran kebencian telah menyebabkan konflik dan perpecahan.
“Tadi sudah saya sampaikan, cukuplah keributan internal sesama anak bangsa karena tidak sabar memahami informasi,” katanya.

Oleh karena itu, Teguh meminta agar media yang tergabung dalam Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) berperan aktif memberikan literasi informasi. Selama ini masyarakat sulit membedakan informasi yang merupakan karya jurnalistik dan informasi yang bukan karya jurnalistik.
Lebih jauh, Teguh Santosa juga mendorong terbentuknya susunan kepengurusan JMSI di kabupaten/kota di Jatim. Langkah itu diperlukan agar ekosistem pers yang sehat dan profesional bisa benar-benar diwujudkan.
“Cabang JMSI dimungkinkan berdiri di tingkat kabupaten/kota, minimal bila ada lima perusahan media siber. Target kita bukan kuantitas tetapi kualitas,” harap dia.
Ditambahkannya, “Tadi apa yang disampaikan Wagub Emil Dardak tentang gerakan klik the link perlu diapresiasi,” ujar Teguh menekankan.
Teguh membuka opsi untuk menjadikan gerakan itu sebagai program JMSI, agar masyarakat bisa tercerahkan dalam mendapatkan informasi yang benar dan akurat.
“Bahkan ini bisa dijadikan tagline JMSI, kira-kira “JMSI Klik the Link” supaya orang betul-betul mengedukasi dirinya dengan informasi,” pungkasnya. (*JMSI/red)










