Kabar1lamongan.com – Berkaca dan melihat momentum yang paling hangat beberapa waktu yang lalu, yaitu pilkades serentak yang dilaksanakan di Kabupaten Lamongan. Ada 62 Desa yang melaksanakan Pilkades serentak. Mayoritas warga di masing-masing Desa yang melaksanakan Pilkades sangat antusias.
Tak sedikit dari kita, warga masyarakat, menginginkan perubahan, menepis sistem politik praktis, agar bisa menitipkan kebijakan yang membangun untuk masa depan desa kepada pemenangan salah satu calon.
Dari mayoritas masyarakat masih ada benar-benar mengharapkan adanya perubahan itu, masih banyak dari mereka yang sadar betul menginginkan desanya dipimpin oleh figur yang benar-benar membangun dan amanah. Ini menunjukkan tidak semua masyarakat bisa dibeli suaranya, masih banyak juga warga masyarakat yang sudah menjadi pemilih cerdas, dan cerdas dalam berpolitik.
Dari sekian banyak calon kades terpilih di pilkades serentak kabupaten Lamongan tahun 2022, ada beberapa kades terpilih yang menarik dan patut untuk dijadikan percontohan dalam pendidikan berpolitik yang membangun dan mendidik bagi generasi muda lamongan dan masyarakat luas pada umumnya.
Seperti contohnya Kades terpilih ini adalah Miftahul Firdaus (Gempolpading,Pucuk) serta mungkin beberapa kades kades lainnya. Beberapa contoh kades terpilih tersebut benar-benar membuktikan bahwasanya tidak selamanya politik itu kotor, materialistis. Banyak juga sosok pemimpin yang diusung dan benar-benar didukung oleh masyarakatnya.
Dalam Pilkades serentak kabupaten Lamongan beberapa waktu lalu, Seperti, sosok generasi milenial ini, Miftahul Firdaus pemenang pilkades di Desa Gempolpading, Kecamatan Pucuk, dirinya mengungkapkan pada rekan media bahwasanya dirinya diminta masyarakat untuk maju menjadi calon kades.
“Saya diusung oleh masyarakat, dengan segala keterbatasan saya secara Finansial. Ini serasa mimpi saya bisa menang di Pilkades meski dengan hasil akhirnya terpaut hanya 7 suara saja. Saat itu hanya bisa berdoa dan berpasrah diri karena sadar akan keterbatasan saya,” ungkap Miftahul Firdaus. Kamis,(18/08/2022).
Selanjutnya, Miftahul menceritakan tentang perjalanan dia dari mulai niat awal maju, dirinya benar-benar diusung oleh masyarakat, saat kampanye atau berkumpul dengan warga masyarakat bahkan mulai dari makanan, jajanan sampai air mineralnya pada setiap hari kumpulan semua adalah hasil sumbangsih gotong royong dari warga masyarakat yang mengusungnya.
“Saya merasa kaget pada waktu itu ketika anak-anak muda dan Tokoh masyarakat Gempolpading menyuruh saya untuk mendaftar. Dengan semangat kebersamaan akhirnya saya putuskan untuk ikut kontestasi Pilkades Gempolpading dan antusias para pemuda dengan bergotong royong, mengumpulkan secara bersamaan untuk makan dan minum itu membuat saya yakin bahwa tidak selamanya politik itu akhirnya adalah uang, tapi politik itu kerja bersama, gotong royong, dan saling percaya akan pergerakan bersama-sama dari seluruh element masyarakat,” Ungkapnya.
Ditambahkan olehnya, Miftahul Firdaus, “Alhamdulillah kami semua bersyukur atas segala perjuangan yang dilalukan oleh semua warga gempolpading, khususnya pemuda, kami dinyatakan menang, dan ini adalah kemenangan bersama, kemenangan seluruh warga masyarakat desa gempolpading. Yang perlu digaris bawahi semua kegiatan selama kampanye, seluruh pendukung saya tidak pernah meminta materi kepada saya, mereka ikhlas lillahitallah sumbangsih dari hati, ” tutupnya.
Sosok unik Miftahul Firdaus, membawa pesan moral pada semua, Ngantornya naik sepeda ontel unto seperti “Oemar Bakrie”. Mantan Pegawai PT. Freeport Indonesia ini juga mengaku bahwa naik sepeda ontel adalah gambaran pengabdian.
“Sepeda Onthel Oemar Bakrie adalah yang paling Indonesia, menurut saya. Back to onthel, kebanggaan Oemar Bakrie jaman dulu adalah salah satu aplikasi pengabdian kita kepada bumi tercinta ini, khususnya bumi Indonesia. Hidup Sepeda Onthel Oemar Bakrie !!!,” Jelasnya.
Miftahul Firdaus juga menuturkan ingin kembali ke desa, mengabdikan diri untuk lebih membangun desanya di segala sektor yang mana menjadi rumah dan tanah kelahirannya.
Sementara itu di tempat terpisah Ketua LPN Korwil Kabupaten Lamongan, Sarwiyono ikut memberikan statement tentang Pilkades serentak Kabupaten Lamongan beberapa waktu lalu untuk edukasi kepada masyarakat di kabupaten Lamongan.
“Tidak dipungkiri dalam perpolitikan di Negeri kita tercinta ini selalu dibayangi dengan mindset atau polapikir praktis. Setiap kali ada kontestasi politik, disitulah para pemain jual beli suara bekerja seakan-akan semua bisa ter-atasi dengan uang. Peristiwa politik uang juga menjadi ajang dimana masyarakat akan dirugikan secara tidak langsung di masa depan kelak,” jelasnya. Jumat,(19/08/2022).
Praktek politik uang setidaknya mengungkap 3 (tiga) dampak akibat praktik politik uang. Pertama pidana penjara dan denda. Kedua, menghasilkan manajemen pemerintahan yang korup. Dan ketiga, politik uang dapat merusak paradigma bangsa.
“Sudah saatnya kita menjadi pemilih cerdas, dan cerdas dalam memilih sosok pemimpin kita, dimulai dari tingkat desa dahulu, selanjutnya untuk para wakil rakyat kita nanti di 2024 yaitu DPRD, DPR Prov dan DPR-RI. Tak lupa momentum di tahun 2024 nanti adalah pesta rakyat terbesar bangsa adalah pemilihan Presiden, Gubernur dan Bupati. Kita harus paham betul bagaimana track record kepemimpinan mereka sebelumnya. Jangan sampai salah pilih, karena kebijakan pemerintahan yang berpengaruh kepada kepentingan masyarakat nantinya ada ditangan para pemimpin yang kita pilih itu,” Tutup Sarwiyono.(F2)










