Kabar1lamongan.com – Harga sembako dan palawijo di pasar mulai menunjukkan perubahan yang stabil di wilayah Kabupaten Lamongan setelah pasca pandemi, dampak dari perubahan cuaca yang ekstrim sehingga pertanian bisa meningkatkan hasil panen secara maksimal dan membuat harga naik turun.
Tidak hanya itu, stabilitas harga sembako dan palawijo di wilayah lamongan mulai beranjak stabil, perkembangan Pasar mulai ada peningkatan sejak pemulihan pasca pandemi serta targetkan pertumbuhan perekonomian di sektor pertanian dan perikanan.
Direktur pasar Lamongan Suhartono mengatakan dalam hal siklus atau perputaran penjualan sembako dan palawijo di pasar Kabupaten Lamongan mengikuti cuacanya, apabila baik maka akan menjadi produk dengan kualitas baik dengan harga yang signifikan. Akan tetapi kalau cuacanya tidak menentu berubah ubah akan membuat harga menjadi mahal dikarenakan kebutuhannya banyak.
Sedangkan untuk mengantisipasi biar harga tidak sampai anjlok drastis, biasanya menjaga kwalitas produknya. “kita tidak bisa mengatur itu, karena pengaturan transaksi jual beli itu dari produsen sampai ke pedagang, jadi pasar hanya mengikuti harga yang ditetapkan,” Terang Hartono.
Kemudian, untuk perkembangan pasar di wilayah Lamongan ada peningkatan sejak masa pandemi kemarin. Terutama pasar Babat Agro, penjual sudah banyak yang buka dan siklus jual beli meningkat. Hal tersebut juga sama dengan pasar baru di wilayah Sidoarjo, kata Hartono saat dikonfirmasi Kabar1lamongan, Jum’at (05/08/22).
Semua untuk waktu itu (Masa Pandemi) sejak awal berkurangnya proses jual beli yang semua pedagang membatasi pengunjung, membatasi orang luar sehingga berkurangnya transaksi jual beli di pasar yang mengakibatkan penurunan siklus jual beli.
Setelah masa pemulihan pandemi hingga sekarang ini berangsur angsur tumbuhnya pemulihan ekonomi pasar di wilayah Kabupaten Lamongan. Dari hal tersebut, “kami berharap harga sembako dan yang lain seperti cabe, bawang putih dan bawang merah, atau palawijo harganya bisa lebih stabil,” Tutup Hartono. (HM)










