Birokrasi Dinas Perikanan dan Kelautan Lamongan Canangkan Program MPBPS untuk Pembudidaya Ikan di...

Dinas Perikanan dan Kelautan Lamongan Canangkan Program MPBPS untuk Pembudidaya Ikan di Desa Babatagung Deket

Kabar1lamongan.com – Kegiatan sosialisasi monitoring dan evaluasi manajemen pengelolaan budidaya perikanan sehat tahap 1 dilaksanakan di Balai Desa Babatagung, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan. Kamis (28/07/22).

Warga Desa Babatagung sangat antusias dalam mengikuti program sosialisasi tentang Manajemen Perikanan Sehat (MPS) dikarenakan mayoritas masyarakatnya adalah pembudidaya ikan.

Program MPS Dinas Perikanan dan Kelautan juga bekerja sama dengan Fakultas Perikanan dari Universitas Airlangga dalam rangka untuk melakukan pembinaan dan pendampingan untuk suksesnya program MPS.

Advertisement

Acara yang dihadiri langsung oleh Prof. IR. Mochammad Amin M.SI.,PH.d selaku Dekan Fakultas Perikanan Unair Surabaya, Yuli Wahyuono Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Lamongan, Anwar Sekretaris Kecamatan Deket, dan para petani ikan Desa Babatagung berjalan secara maksimal.

Foto : Dinas Perikanan dan Kelautan Lamongan Canangkan Program MPBPS untuk Pembudidaya Ikan di Desa Babatagung Deket.

Dalam sambutanya, Moch Anshori selaku Sekretaris Desa Babatagung mengatakan sangat bangga dengan adanya program MPS dari Dinas Perikanan dan Kelautan. “Saya mewakili Kepala Desa yang berhalangan hadir dan seluruh masyarakat Babatagung sangat berterima kasih dan bangga dengan adanya program MPS di Desa kami. Kedepan kami akan menerapkan ilmu dan memberikan support untuk para pembudidaya ikan di Desa Babatagung agar lebih baik lagi,” kata Sekdes.

Selanjutnya Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Lamongan berharap dengan adanya Program MPS di Desa Babatagung ini bisa membantu para petani ikan dan mampu menerapkan ilmu dari Fakultas Perikanan Unair agar hasilnya bisa maksimal.

“Besar harapan kami untuk sektor perikanan di Kabupaten Lamongan ini bisa maksimal dengan adanya program MPS ini pembudidaya ikan bisa mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia dan pengetahuan tentang benih ikan yang baik,” ujar Yuli Wahyuono.

Ditambahkan Yuli Wahyuono bahwasanya pemaikaian pupuk kimia secara berlebihan akan tidak baik untuk kesehatan kita dikarenakan adanya racun yang ada didalam tubuh ikan, hal tersebut perlu kita bahas dan dijadikan acuan untuk kedepannya.

“Kedepan kami mengajak para pembudidaya ikan untuk sedikit demi sedikit untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia dan beralih ke pupuk yang ramah lingkungan agar benih ikan bisa tumbuh secara maksimal dan tidak mengandung racun yang bisa merusak kesehatan kita,” tandasnya.

Foto : Prof. IR. Mochammad Amin, M.Si.,PH.d Pemaparan Program MPBPS untuk Pembudidaya Ikan di Desa Babatagung Deket.

Sementara itu, Prof. IR. Mochammad Amin, M.Si.,PH.d menjelaskan tentang pupuk kimia dan pupuk yang rama lingkungan atau organik. “Tanah yang diberi pupuk kimia secara berlebihan itu akan mengeras dan juga mengandung racun dan sangat buruk untuk kesehatan kita. Sedangkan pupuk organik ini kedepan harus kita aplikasikan karena hasil penelitian kami di Fakultas Perikanan Unair hasilnya sangat baik, pertama tanahnya bisa subur. Kedua, akan mengandung unsur hara untuk medianya,” ungkap Dekan Fakultas Perikanan Unair.

Selanjutnya, Prof Amin menerangkan bahwasanya pupuk organik akan menghasilkan unsur hara yang langsung diserap sebagai nutrisi untuk tanaman atau makanan yang dibudidayakan dan prosesnya lama, sedangkan pupuk kimia itu sebaliknya yaitu unsur hara akan diserap tanah untuk percepatan pertumbuhan tamaman atau makanan saja dan prosesnya sangat cepat akan tetapi bisa menjadi masalah apabila pemakaian pupuk kimia dipakai secara berlebihan dan itu bisa merusak tanah dan lainya.

“Jadi pemilihan pupuk sangat menentukan hasil dari proses budidaya tanaman atau ikan. Boleh kita menggunakan pupuk kimia asalkan seimbang itu juga akan maksimal hasilnya. Kedepan saya berharap acara seperti ini bisa berkelanjutan dan saya pribadi berharap Dinas Perikanan bisa sebagai fasilitator program-program tentang budidaya perikanan dan mampu mencarikan solusi terhadap permasalah yang dirasakan para pembudidaya,” pungkasnya. (Ilham)

Advertisement