Birokrasi Siaga Kuning, Dinas PU SDA Lamongan Aktifkan Pompa kapasitas 500 liter dan...

Siaga Kuning, Dinas PU SDA Lamongan Aktifkan Pompa kapasitas 500 liter dan 1000 liter perdetik di Kuro, Karangbinangun Untuk Kurangi Debit Air

Kabar1Lamongan.com – Dinas PU SDA Lamongan (Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Lamongan) diminta untuk mengaktifkan sejumlah pompa untuk mengurangi debit air di wilayah Bengawan Jeru yang semakin naik akibat kiriman dari wilayah selatan.

Air telah menggenangi sebagian jalan poros Desa Tiwet, Kecamatan Kalitengah, Serta jalan poros menuju Desa Blajo, Kecamatan Kalitengah dan akses jalan Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan.

“Sebagai komando penanganan bencana banjir, kami minta PU SDA Lamongan segera mengaktifkan pompa yang ada di wilayah Melik Kalitengah dan pompa yang ada di Kuro Karangbinangun,” ujar Muslimin, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan kepada jurnalis, Jumat (10/12/2021).

Advertisement

Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala Dinas PU SDA, Muhammad Jupri menuturkan telah mengaktifkan 2 pompa di wilayah Kuro Karangbinangun yang menggunakan bahan bakar solar dengan kapasitas masing-masing 1000 liter perdetik. Di tambahkan M. Jupri, pihaknya juga telah mengaktifkan 2 pompa lagi yang menggunakan tenaga listrik dengan kapasitas masing-masing 500 liter perdetik.

“Saat ini kita siaga kuning, Karena tinggi muka air (TMA) di Kali Blawi sudah mencapai 3 plus 37 yang menyebabkan air meluap dan menggenangi jalan poros Desa Tiwet dan akses jalan di Pasar Kiringan,” terang Jupri.

Untuk pintu Kuro Karangbinangun, sambung Jupri, telah dilakukan buka tutup sesuai dengan kondisi Bengawan Solo. Karena sebelumnya di buka karena TMA Bengawan Solo cukup rendah, namun saat ini sudah tinggi maka di tutup, ungkap Kepala Dinas PU SDA.

Jupri menambahkan, “untuk mempercepat aliran air di sepanjang Kali Blawi, sebelumnya Dinas PU SDA Lamongan juga bekerjasama dengan pihak Kecamatan setempat untuk membersihkan eceng gondok. Karena kita (Pemkab Lamongan) tidak bisa bekerja sendiri tanpa partisipasi masyarakat yang ada di wilayah Bengawan jeru. Pembersihan eceng gondok sudah berjalan dari bulan November kemarin. Untuk itu kami ucapkan terima kasih banyak,” ucapnya.”

Melihat intensitas hujan di akhir tahun sebelumnya hingga awal tahun 2021 ini, mengakibatkan bencana banjir yang tak terelakkan hingga 3-4 bulan di sejumlah Kecamatan dan Desa wilayah Bengawan Jeru.

Kenaikan debit air tersebut, terang Jupri, akibat intensitas hujan yang cukup tinggi dan cuaca ekstrem sesuai ramalan BMKG di dua tahun ini ditambah kiriman air dari wilayah selatan. Sehingga wilayah Bengawan Jeru, ungkapnya, mengalami kenaikan debit air.

“Karena ini statusnya, siaga kuning, maka pompa-pompa banjir sudah kita aktifkan dan maksimalkan semua. Selain itu, dengan terbukanya empat pintu Dam Tambakombo di wilayah Manyar Gresik dan Dam Wangen juga lancar maka air bisa cepat keluar ke laut bebas. Semoga nggak ada hambatan lagi untuk mengurangi debit air,” ujar Jupri, Kepala Dinas PU SDA Lamongan. (*Hd/Tms)

Advertisement