Kabar1Lamongan.com – Program Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa UTM (Universitas Trunojoyo Madura) yang bertempat di Desa Gendongkulon, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan Membuat sebuah langkah kreatif dalam memanfaatkan sekaligus mengembangkan potensi desa. Hal ini bertujuan untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat terlebih selama masa pandemi Covid-19 dengan menginovasikan potensi yang ada yakni Ubi Jalar menjadi produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
Desa Gendongkulon merupakan salah satu desa yang terdapat di kabupaten Lamongan. Desa ini memiliki banyak potensi, salah satunya yaitu tanaman ubi jalar yang banyak ditanam oleh masyarakat setempat. Karena itulah kemudian ubi jalar menjadi bahan yang diangkat oleh mahasiswa UTM sebagai produk yang dikembangkan yakni dengan menjadikannya Olahan Ubi lumer.
Sosialisasi ini dilakukan pada hari Minggu, 11 Juli 2021 bertempat di Balai desa Gendongkulon. dihadiri oleh masyarakat setempat dan berlangung lancar serta dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Dalam proses sosialisasi yang dipaparkan oleh Mahasiswa UTM yakni Moh. Fahri Kholilur Rohman, bersama Ana Khofifa Sari. Mereka tidak hanya menjelaskan cara pembuatannya saja, namun juga menyampaikan strategi pemasaran Produk yang cocok dan dapat diterapkan pada masa pandemi seperti sekarang ini.
Menurut Fahri, Program kerja Sosialisasi pembuatan ubi lumer serta cara pemasaran merupakan langkah strategis untuk berwirausaha di masa pandemi seperti ini.
“kami melihat banyak sekali masyarakat yang Ekonominya terpuruk karena pandemi, dan harapan kami Sosialisasi ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sebagai langkah awal dalam pembuatan Produk usaha, Salah satunya ubi lumer ini” ujarnya.
Hamam, Lc. M. Sy. selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL) mengatakan Upaya sosialisasi ini adalah wujud Peran Mahasiswa dalam membantu perekonomian Warga yang terdampak pandemi, khususnya desa Gendongkulon.
“Saya berharap, masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini mendapatkan dampak yang bagus serta bisa berkontribusi secara langsung terhadap sektor ekonomi mereka” imbuhnya.
Selain itu, masyarakat juga memperoleh informasi mengenai manfaat dari bahan baku yang digunakan, motivasi semangat memulai usaha serta gambaran pengeluaran dan pendapatan yang akan didapatkan jika menjalankan kegiatan usaha tersebut. Dalam hal ini dipilih ubi jalar karena selain kaya akan manfaat dan banyak ditanam oleh warga, olahan ubi jalar ini juga dapat dikonsumsi berbagai kalangan usia.
Mahasiswa UTM juga menjelaskan bahwa olahan ubi lumer dapat dijual dalam bentuk frozen food sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan mengurangi biaya produksi karena diolah secara masal dengan umur simpan yang lebih lama.
“Pemasaran tidak hanya dilakukan dari mulut ke mulut, akan tetapi pemasaran dapat dilakukan dengan menggunakan media sosial dan Marketplace Online misalnya Instagram, shopee, WhastApp dan lainnya” Ucap Ana. (Akiro)










