Birokrasi Petani Tambak Lamongan Merugi Panen Raya, Harga Ikan Anjlok Drasti tahun 2021

Petani Tambak Lamongan Merugi Panen Raya, Harga Ikan Anjlok Drasti tahun 2021

Kabar1Lamongan – Petani tambak di Lamongan merugi panen raya tahun ini, Harga ikan air tawar anjlok drastis. Penurunan harga ikan tawar cukup signifikan. Sebabnya, para petani tambak di Lamongan panen ikan secara bersamaan. Sehingga stok ikan melimpah, namun kurangnnya pembeli ikan.

Terjadinya panen ikan secara serempak ini, sebab memang sudah waktunya pergantian musim tanam padi.

Petani Tambak di Lamongan Kenapa Petani tambak di Lamongan secara bersamaan harus panen ikan. Alasannya, untuk meningkatkan produktivitas ikan tawar musim berikutnya.

Di Pasar Ikan Lamongan, misalnya, ikan bandeng hanya Rp 12 ribu per/Kg. Sementara ikan Mujaer, ikan tombro dan Bader (putihan) hanya berkisar Rp 5 ribu-8 ribu per/Kg. Sedangkan, udang vaname hanya bekisar antara Rp 35.000 per/Kg.

Meski harga anjlok drastis, petambak tetap memanen ikannya. Selain tidak bisa tanam padi, biaya yang dikeluarkan untuk lembur juga lebih tinggi.

“Anjloknya, ikan tawar ini sebab pergantian musim tanam dan harga semua ikan tawar turun dratis,” kata Rofi’i (50 Th) salah satu petani tambak ikan, Kamis (27/5/2021).

Menurut Rofi’i, harga ikan bandeng normalnya berkisar antara Rp 12 ribu hingga Rp. 15 ribu per/Kg. Namun, adanya panen raya, harganya anjlok menjadi Rp 5 ribu per/Kg.

“Dulu harga bandeng Rp 15 ribu per/Kg, sekarang hanya Rp 5 ribu per/Kg, sedangkan ikan tombro yang semula Rp 15 ribu sekarang harganya tinggal Rp 5 ribu. Bahkan, ikan nila dari 10 ribu menjadi 5 ribu per/Kg.” Ungkapnya kepada media.

Harga Ikan Air Tawar di Lamongan
Padahal, kata Rofi’i, petani tambak di Lamongan merugi dan anjloknya harga ikan air tawar di Lamongan itu, terjadi tiap tahunnya. Tapi tidak ada solusi dari Pemerintah atau pejabat daerah mengenai permasalahan ini. “Masak tiap tahun kita harus seperti ini.” Imbuh Rofi’i

Rofi’i berharap, ada solusi dari Pemerintah Kabupaten Lamongan. Sebab, biaya untuk perawatan ikan saja sudah besar. Kalau tiap tahun seperti ini terus terus bagaimana kita mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Sementara itu, Kepala UPT Pasar Ikan Lamongan Kacung Rawi mengatakan, Stok jumlah ikan yang masuk di pasar ikan Lamongan per/hari mencapai 125 ton. Padahal, biasanya hanya berkisar antara 50-60 ton per/hari.

Kemudian Rawi menjelaskan, Anjloknya harga ikan, sebab pergantian musim tanam padi. Para petani tambak secara bersamaan melakukan panen ikan. Akibatnya, stok ikan melimpah.

“Petani mengalami kerugian yang cukup besar. Kami berupaya ikan-ikan di sini kita setor ke beberapa daerah seperti Bandung, Jakarta dan lainnya.” Pungkasnya. (*dik)