Kabar1Lamongan.com – Setelah resmi dilantik dan diambil sumpahnya sebagai kepala daerah Kabupaten Lamongan hasil pilkada 2020, pada Sabtu (6/3) dilaksanakan serah terima jabatan antara Plh Bupati Aris Mukiyono kepada Bupati Yuhronur Efendi dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Lamongan yang dipimpin secara langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam arahannya, Gubernur Khofifah meras takjub akan sumber daya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan. Selain menjadi lumbung pangan Jawa Timur, Lamongan juga memiliki potensi UMKM yang sangat besar.
“Lamongan memiliki sentra kerajinan berupa kain tenun di kecamatan Maduran. Usaha yang sudah merambah ke berbagai daerah hingga pasar Timur Tengah ini tak membutuhkan banyak proses bahkan masih menggunakan peralatan tradisional,” ungkap Khofifah.
Namun demikian, peluang besar ini harus selaras dengan progres pemasarannya.
“Rupanya kain songket, tenun saya hampir 70 persen produk Lamongan. tapi belinya malah tidak di Lamongan. Nah peluang besar disini. Sehingga ketika kita berbicara UMKM harus ada marketnya,” terangnya.
Selain kerajinan songket dan agrarianya, lanjut Khofifah, Lamongan juga memiliki potensi bahari yang luar biasa.
“Pertanian Lamongan menjadi lumbung padi Jawa Timur, Jatim sangat support terhadap modernisasi pasar ikan. Selain itu kehutanan, termasuk jagung, potensi bahari, tambak ikan di Lamongan sangat besar. Hal-hal ini menjadi bangkitnya ekonomi pasca pandemi,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Lamongan sesuai dengan harapan. Hal ini ditunjukan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat.
“Pada tahun 2020 IPM Lamongan sebesar 72,58, masuk dalam kategori tinggi dan peringkat 16 dari 38 kabupaten kota di Jawa Timur,” ungkap Bupati YES.
Di bidang perekonomian, pertanian Lamongan khususnya komoditi padi telah menjadi produsen terbesar di Jawa Timur sebesar 1.172.965 ton dan menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Di samping padi, produksi jagung dengan sistem yang lebih modern produktivitasnya mampu ditingkatkan dari yang semula 5,7 ton perhektar menjadi 10 ton perhektar.
Sedangkan di bidang manajemen pemerintahan, Pemkab Lamongan telah melakukan reformasi birokrasi secara optimal. Hal ini ditunjukan dalam empat tahun berturut-turut Pemkab Lamongan mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
selain itu sistem akuntabilitas pemerintahan (SAKIP) Kabupaten Lamongan selama dua tahun terakhir mendapat predikat “A” (Sangat Baik).
Atas berbagai capaian yang sudah baik ini, Bupati Yuhronur bersama Wabup Abdul Rouf akan menjaga kesinambungannya demi terwujudnya kejayaan Lamongan yang berkeadilan.
“Dalam mewujudkan visi tersebut, Kami memiliki 5 misi pembangunan, yakni fokus ekonomi, fokus pembangunan manusia, fokus infrastruktur, fokus kesejahteraan dan sosial serta dokus tata kelola pemerintahan,” tuturnya. (*)