Komunitas Menyambut Satu Abad NU, Tindak Lanjut Lakmud IPNU-IPPNU Sambeng

Menyambut Satu Abad NU, Tindak Lanjut Lakmud IPNU-IPPNU Sambeng

Kabar1lamongan.com – Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) adalah pengkaderan tahap awal di NU baik di kalangan pelajar, santri dan perguruan tinggi dengan batasan usia dimana perlu pengawalan dalam kedisiplinan melangkah dalam bingkai Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga NU (AD/ART NU) maupun PD/PRT IPNU IPPNU. Minggu (17/01/2021)

“Mereka memiliki tanggungjawab besar, dimana NU 20 atau 25 tahun ke depan ada dipundak mereka, jangan sampai konotasi buruk dalam NU, masalah kedisiplinan pengurus atau warga NU masih mereka warisi dan belum menunjukkan pada perubahan yg signifikan” Papar Luqman Hadi A. Mustofa sebagai pemateri tunggal

Sebagai Tindak lanjut dari kegiatan pengkaderan IPNU-IPPNU yang telah dilaksanakan sebelumnya yang disebut Lakmud (Latihan Kader Muda), dimana Lakmud merupakan pengkaderan tahap kedua setelah pengkaderan awal IPNU-IPPNU. Hari Minggu (17/01/2021) bertempat di Gedung Majlis Wakil Cabang (MWC) NU Sambeng, Pengurus PAC IPNU-IPPNU Sambang melaksanakan Evaluasi pemahaman pendalaman materi atas pelatihan yang sebelumnya diikuti dikemas dengan nama RTL (Rencana Tindak Lanjut) Lakmud.

“Disamping prinsip berkhidmah di NU. Berguru pada siyasah da’wah NU. Tidak menggurui NU (karena ada sebagian kader yg sudah merasa punya titel dan pendidikan tinggi lalu merasa pantas menggurui NU). Prinsip2 itu perlu ditekankan, agar diusia satu abad NU, NU semakin mengalami kemajuan peradaban baik dalam siyasah da’wah, pembentengan aqidah nahdilyah ala ahlissunah waljamaah maupun dalam peran politik kebangsaan menjaga NKRI” Ujar Kyai Lukman sapaan akrab pemateri

“Karna NU menjadi sasaran tembak kaum kapitalis, kaum liberal maupun kaum wahabist. Dalam mengubah tatanan keislaman di Indonesia. Maka para kader muda NU harus siap secara phisik dan psikologis menghadapi tantangan berat ini. Apakah NU ini masih eksis pada usia satu abadnya atau malah porak poranda tinggal nama (nauzubillah min syarri hadza semoga tidak terjadi) jawabannya ada pada tanggungjawab kader muda saat ini” Terang Kyai Lukman dengan lantang.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 13.00 WIB di ikuti oleh peserta dengan khidmat dan penuh antusias.

Dalam setiap kajian pemateri yang disampaikan pada pengkaderan awal di NU baik IPNU IPPNU maupun Ansor Fatayat, Lukman Hadi A. Mustofa yang menjabat sebagai Wakil Ketua Tanfidziah MWC NU Sambeng menyerukan ;
“Apapun Diklat dan tahap pengkaderannya maka RTL nya adalah aktif dan menghidupkan kegiatan ranting. Jadi kita belajar disiplin dengan cara aktif bahkan (kalau bisa menjadi muharrik atau penggerak) di ranting. Kita menjadi kader yang benar mengetahui kondisi ranting karna umat di NU itu basisnya adalah ranting. Apabila ranting maju maka secara otomatis PAC atau MWC akan ikut maju. Jangan menjadi kader yang ber retorika. heboh kiprahnya di anak cabang tapi lemah di komunitas ranting. Apabila disiplin awal ini kita bangun maka fa insya Allah kita akan menjadi kader yang punya akar kuat yaitu basik ke-ranting-an dan daun2 yang lebat pada jenjang di atasnya”

Acara RTL Lakmud yang di komandani Aris Junaidi selaku kordinator Departemen Kaderisasi IPNU kecamatan Sambeng, di bawah pimpinan Diki Aris Susanto selaku ketua IPNU Ancab Sambeng dan Qonitatin Wafiah (Ketua IPPNU) berjalan lancar sampai dengan acara berakir dengan penyerahan piagam penghargaan kepada pemateri sebagai rasa terimakasih atas motivasi yang diberikan sehingga para peserta mendapatkan pemahaman dan pendalaman atas materi yang di dapatkan. (yos”03)