kabar1lamongan.com – Hujan deras yang mengguyur desa Gempolpading kecamatan Pucuk sejak Jumat (8/1/2021) siang membuat areal persawahan dan jalan penghubung antar desa terendam banjir setinggi 30-50 cm. Peristiwa ini membuat warga dusun Mojomeneng desa Gempolpading yang ingin keluar kampung harus memutar rute yang tidak biasanya dilewati sampai air surut dan jalan bisa dilewati kembali.
Hujan deras durasi 3 jam ini cukup mengkhawatirkan. Menurut warga, banjir yang terjadi akibat waduk Desa Gempolpading yang kondisinya dangkal sehingga tidak mampu lagi menampung kiriman air dari desa tetangga. “Memang pernah dilakukan pengerukan tahun kemarin tapi hanya sebagian saja tidak merata dan tidak maksimal. Mestinya waduk ini harus dikeruk yang dalam dan merata supaya bisa menampung air banyak sehingga pada saat musim kemarau petani juga tidak selalu kekurangan air.” ujar Pak No saat mengukur kedalan banjir yang mencapai atas lututnya.
Warga berharap pemerintah desa tanggap menyikapi musibah ini yakni dengan melakukan koordinasi kepada pihak pemerintah diatasnya agar kejadian ini tidak terulang kembali, dan waduk yang luasya 30 hektar tersebut dapat berfungsi secara maksimal sebagai sarana irigasi. “Waduk ini mengairi sawah lebih dari 200 hektar karena sampai Desa Waru, tapi saat musim kemarau datang petani di Desa Gempolpading sini saja kekurangan air, boro-boro bisa sampai sana. Kalau musim walikan (tanam padi periode kedua) pasti airnya sudah kering duluan karena kondisinya dangkal” Lanjut pak No
Akibat banjir ini rumah dan toko milik Afif Syairozi ikut terdampak karena berdekatan dengan waduk sehingga ikut terendam dan menjadi lintasan arus air dari selatan ke utara.
Derasnya luapan air tak berhenti di sekitar waduk desa Gempolpading, ternyata berimbas pada desa tetangga yakni desa Wanar. Dimana aliran air yang bersumber dari waduk mengalir ke sungai utara desa Gempolpading seperti air bah, di tambah luapan air dari Waduk dusun Badu Wanar pun tak mampu menampung sehingga mengakibatkan banjir setinggi lutut di sepanjang jalan desa Wanar.
“Arus air begitu deras, hujan 3 jam lebih, air yang berasal dari selatan desa Gempolpading seperti Desa Bandingin, Mojomeneng tumplek blek jadi satu di Waduk Gempolpading sehingga luapan air itu meluber ke sungai utara Desa Gempolpading dan ke Wanar, akibat itu rumah-rumah warga sepanjang sungai, pasar desa, balai desa dan SD Negeri 1 Wanar pun ikut terendam dan seumur saya baru kali ini melihat peristiwa seperti ini” Terang Kasbu Harmoko kepada awak media. (MF/Yos “03”)