Kabar1lamongan.com – expression drawing art lamongan, komunitas mengambar yang berusaha tetap eksis di lamongan ini mengadakan kegiatan melapak seni. Dengan tema “berbagi untuk silang motivasi, Saling menyemangati dan berkarya bersama para pelaku seni rupa lamongan”. Komunitas yang sudah berdiri sejak 2 tahun yang lalu ini mewadahi pelaku seni rupa se kabupaten lamongan. Dengan anggota kurang lebih 50 orang ini, Sudah ke-4 kalinya membuat giat melapak mengambar bersama.
“komunitas menggambar ini sudah 4 kali mengadakan sarasehan mengambar bareng, yang pertama di alun-alun lamongan, kedua di Rumah Kopi Lamongan, ketiga di Gunung Mas Mantup, dan ke-4 ini di Namira mosque” ujar ketua komunitas Gambar lamongan Abu sufyan.
“ada 50 anggota total, putra dan putri dari berbagai Kecamatan mulai dari Paciran Pantura sampai Lamongan selatan. Bahkan ada yang dari Gresik dan Jombang. anggotanya berbagai usia mulai pelajar SMA Sampai usia pekerja”, imbuh nya.
Visi komunitas Ini untuk tukar pengalaman, belajar bersama dan berkarya bersama untuk mengangkat para generasi muda khususnya para pelaku seni rupa pemula.
wadah bersama ini terbuka untuk para pelaku kreasi seni rupa yaitu cabang seninya yaitu drawing (gambar). di wadah ini juga untuk mengangkat pelaku seni masih muda usia dini sebagai regenerasi dengan saling menyemangati mereka untuk berani berkarya.
“di komunitas ini juga kita sesama pelaku seni saling berbagi dengan melakukan kegiatan sosial dengan mendonasikan perlengkapan gambar, sebagian untuk mendukung teman-teman yang sulit untuk mencari media ataupun alat-alat melukis yang selama ini di Lamongan kota ini sulit untuk mencari alat-alat seperti itu” ujar abu sufyan.
Diri nya mengaku bahkan sudah ada beberapa pejabat nasional sampai daerah mengoleksi, karya nya selama ini. mulai dari wakil presiden Pak Kyai Ma’aruf Amin, Gubernur jatim, wakil bupati Lamongan kartika hidayati, dan banyak juga kepala dinas serta beberapa kepala sekolah di lamongan, bahkan pengusaha.
Terang ketua komunitas Drawing art lamongan yang di butuhkan dari teman-teman komunitas seni rupa lamongan dari dulu adalah balai seni untuk suatu pertunjukan seni atau galeri seni rupa.
“Selama ini hal tersebut belum disentuh oleh media massa atau pun oleh orang-orang pejabat publik di lamongan, harus nya di lamongan ada balai seni atau balai pemuda atau gedung dul hasim seperti di surabaya. Pelaku seni hanya ingin di fasilitasi, pemuda harus jadi pelopor ekonomi industri kreatif. Jika hal tersebut diangkat seperti itu, kita bisa berkreasi dan mandiri, serta lebih optimis berkarya dengan kreasi, akan muncul ide-ide lebih dalam penciptaan karya seni. di situ nilainya akan jadi jutaan rupiah, hasil dari industri kreatif”, ungkap nya.
Kenyataan selama ini di lamongan belum ada sarana prasarana untuk menampung aspirasi dan apresiasi karya para pelaku seni dari kelas bawah tingkat pedesaan sampai kota. para seniman belum ada perhatian, tidak ada wadah dan fasilitas. (F2)