Daerah Kementerian Koperasi dan UKM RI, Identifikasi Potensi Pangan di Sektor Perikanan untuk...

Kementerian Koperasi dan UKM RI, Identifikasi Potensi Pangan di Sektor Perikanan untuk perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Kabar1Lamongan.com – Rombongan tim identifikasi potensi pangan tiba di kabupaten Lamongan. Tim terdiri dari Asdep Penyuluhan, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB K-KUKM), Bidang Perikanan dan Peternakan Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM RI dan kabid Pembiayaan dan beberapa pejabat Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Rabu  (19/08/2020).

Rombongan tim tiba di Dinas Perikanan kabupaten Lamongan yang sebelumnya telah Koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UM Lamongan. Rombongan disambut oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kepala Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Lamongan dalam sebuah acara pembuka yang bertempat di aula Dinas Perikanan kabupaten Lamongan. Dalam acara pembukaan ini hadir Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) yang bertugas di kabupaten Lamongan dan Penyuluh Perikanan Dinas Perikanan kabupaten.

Sambutan oleh kepala Dinas Perikanan kabupaten Lamongan sebagai pembuka, beliau menyampaikan ucapan selamat datang serta apresiasi kepada tim. Di Lamongan terdapat sebuah asosiasi pengolah kelompok ikan sebanyak 430 kelompok yang tersebar di kabupaten Lamongan dimana perkelompok terdiri rata-rata 10-20 orang hal ini disampaikan disela sambutan Drs. M.S. Heruwidi, MM selaku Kepala Dinas Perikanan kabupaten Lamongan.

Hal senada juga di ungkapan dalam sambutan nya sekaligus paparan pembuka oleh Asdep, Penyuluhan Bagus Rachman, SE, MEC., Diri nya menegaskan terkait dengan tujuan tim terkait agenda tersebut, bahwa potensi pangan di Jawa Timur sangat luar biasa, maka dari itu perlu adanya sebuah identifikasi yang selanjutnya diolah sebagai sebuah informasi untuk ditindaklanjuti. Dalam identifikasi sektor pangan ini kabupaten Lamongan ditujukan untuk identifikasi di sektor perikanan. Selanjutnya tim akan menggali informasi lebih lanjut dengan berkunjung ke lokasi yang di rekomendasikan oleh Dinas Perikanan kabupaten Lamongan untuk menggali segala potensi serta peluang dan mendorong untuk berserikat yang berbadan hukum dalam bentuk Koperasi. Dengan berkoperasi maka akan menemukan sebuah solusi dan terobosan dengan menjalin kerjasama baik dengan koperasi maupun dengan lembaga lainnya, ungkapnya.

Berikutnya dalam sambutan Kepala Dinas Koperasi kabupaten Lamongan Drs. Agus Suyanto, MM, beliau menyampaikan ucapan selamat datang kepada tim, serta beliau menyampaikan sebuah potensi Koperasi Wanita di kabupaten Lamongan yang luar biasa yang berdiri sejak tahun 2009/2010 sejumlah 617 koperasi baik pola konvensional atau syariah. Dengan potensi yang luar biasa ini yang mampu menggerakkan perekonomian di pedesaan melawan rentenir, sekiranya untuk diperhatikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI untuk di berikan tambahan modal untuk perkuatan usahanya dalam bentuk hibah. Eksistensi Kopwan di kabupaten Lamongan juga tidak terlepas dari pendampingan secara intensif oleh PPKL di masing-masing wilayah. Dalam penertiban Koperasi di kabupaten Lamongan juga melakukan tindakan bagi koperasi yang tidak memiliki izin dan kepada koperasi-koperasi yang tidak melaksanakan prinsip koperasi serta mentaati peraturan dan perundang-undangan.

Dalam keterangan nya, kepala Diskopum menyampaikan ada ± 30.000 Usaha Mikro di kabupaten Lamongan di bawah binaan Diskopum Lamongan yang kini mulai bergerak aktif di masa pandemi dengan cara melakukan penjualan secara online sehingga roda perekonomian masih dapat berjalan baik.

Agend Rombongan selanjutnya menuju Desa Soko kecamatan Glagah kabupaten Lamongan untuk melakukan identifikasi ke lapangan. Rombongan yang tiba pukul 11:00 WIB di lokasi di sambut hangat oleh Pemerintah Desa Soko dan Perwakilan kelompok pembudidaya ikan.

Disampaikan oleh Imam Fuad, SP selaku Kades Soko bahwa sebuah keluhan petani terkait dengan anjloknya harga padi maupun ikan saat panen ini menjadi perhatian dan ada harus sebuah solusi, serta keterbatasan bibit ikan di saat musim panen juga menjadi faktor.

“Sebuah Model bisnis dari hulu ke hilir mulai dari bibit sampai dengan pemasaran hasil ini harus ada, model bisnis tersebut dengan sebuah legalitas hukum yang cocok dengan karakteristik kelompok ini adalah dengan berkoperasi” Ujar Bagus Rachman saat di depan kelompok pembudidaya ikan.

“Untuk ke depannya peran aktif PPKL dan Penyuluh Perikanan diharapkan untuk mengawal sehingga terbentuk kelembagaan koperasi”,Tegas Bagus Rachman.

Dalam sebuah bisnis dibutuhkan sebuah ahli dalam menghitung perkiraan biaya serta kebutuhan suatu usaha termasuk ketika saat pemasaran produk, dengan membentuk koperasi nantinya ada pengurus atau manajer yang fokus mengorganisir kebutuhan tersebut serta menjalin kerjasama, hal ini di sampaikan oleh Naomi selaku tim dari Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM RI di sela diskusi. Selanjutnya dilakukan peninjauan di lokasi pembibitan benih ikan dan tambak budidaya yang lokasinya tidak jauh dari balai desa Soko. (Yos03/F2)