Lamongan, kabar1lamongan.com – Sebagai satu upaya untuk menjaga ketahanan pangan di kabupaten lamongan dan sekitarnya, majelis pemberdayaan masyarakat pimpinan daerah kabupaten lamongan melalui jama’ah tani muhammadiyah atau JATAM mengadakan Pelatihan pertanian terpadu dan standart operasional prosedur (SOP) yang dilaksanakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah kecamatan Laren pada hari rabu (12/8/20).
Pelatihan pertanian terpadu ini dihadiri oleh ketua PCM Laren KH M As’ad, ketua komisi pisang Cavendis Imam Hambali, ketua JATAM Lamongan M Muchsin, ketua MPM PDM Lamongan Drs Mat Iskan, ketua PDM Lamongan Drs. Shodikin, Direktur utama PT Bengkel Bumi Mandiri Ahmad Syawaludin, dan 200 peserta pelatihan dari Lamongan, dan juga dihadiri dari Pasuruan, Mojokerto, Malang, Banyuwangi, Lumajang, Tuban, dan Bojonegoro.
Pelatihan terpadu dan Standart Operasional Prosedur (SOP) budidaya pisang cavendis ini bermaksud mendorong petani menanam komoditas pangan bukan sekadar dikonsumsi namun membuka wawasan mereka tentang perdagangan produk agribisnis.
Pengurus JATAM Lamongan, Mohammad Rofiq menjelaskan bahwa sesuai program SOP dalam rangka mendorong pengembangan kapasitas dan pelatihan, JATAM Lamongan mendapatkan amanat untuk membina dan memfasilitasi kegiatan pelatihan serta pemberdayaan petani.
“Biar kita tidak sekedar pelatihan karna pelatihan ini menyangkut ketahanan pangan, terkait dengan jamaah bagaimana kita mengerjakan semuanya dari hulu sampai hilir ini akan bergerak semuanya dari produksi, perawatan dan eksekusi hingga panen. Harapan kita kedepan petani di kawasan Lamongan atau yang ada bisa berkembang, berdaya dan lebih berdaulat,” tutur Rofiq.
Lebih lanjut dikatakan, adapun tema pelatihan berdasarkan pendekatan kondisi lapang yang dihadapi petani sehingga diharapkan melalui pelatihan ini dapat ditemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Selanjutnya juga disampaikan owner Sedesa Farm Kurniawan Adi, dimana pelatihan ini merupakan pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kabupaten yang merupakan optimalisasi dari tugas, fungsi dan peran JATAM dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Disamping itu, Penggiat organic Ahmad Syawaludin sekaligus pemateri satu menjelaskan petani di Lamongan mindset-nya tidak perlu diragukan lagi karena ketekunannya sehingga muncul ide-ide dan inovasi teknologi untuk meningkatkan hasil komoditas mereka.
“Saat ini adalah masa kebangkitan pisang, Karena yang ditanam pisang sama melon yang pakai green House, sehingga JATAM Lamongan mempersiapkan pisang kurang lebih 10000 batang.” terang Ahmad Syawaludin.
“Lewat pelatihan ini diharapkan pengetahuan petani bisa bertambah sehingga memotivasi untuk mengembangkan komoditas tanaman pisang mulai dari hulu sampai dengan hilir,” tutup Ahmad. (Dee)